Peserta bakal bersaing mendapatkan tempat di salah satu dari 43 prodi yang ditawarkan Unila, rinciannya 35 prodi magister dan 8 prodi doktor. Adapun, Ilmu Hukum menjadi prodi dengan jumlah peminat terbanyak, mencapai 70 peserta.
Direktur Pascasarjana Unila, Murhadi, mengatakan ada perubahan dalam tes seleksi pascasarjana Unila bagi program magister gelombang dua. Wawancara melalui sistem CBT (Computer Based Test).
“Setelah peserta selesai ujian pertama selama 1,5 jam, mereka akan mendapatkan pertanyaan wawancara selama 30 menit melalui sistem CBT. Dengan cara ini, kami berharap bisa lebih objektif dengan pertanyaan yang sama tanpa membedakan strata dan melihat kejujuran peserta,” kata Murhadi dikutip dari laman unila.ac.id, Senin, 17 Juli 2023.
Murhadi menuturkan sistem wawancara CBT diterapkan pada 34 prodi magister, kecuali bahasa Inggris yang tetap menggunakan wawancara tatap muka. Sementara itu, pada prodi doktor, peserta harus mengikuti tes ujian sesi satu dan dua, kemudian diwawancarai tim penguji yang memiliki proporsi nilai tertentu di prodi masing-masing.
Dia berharap mahasiswa pascasarjana antusias mengikuti sistem seminar terintegrasi yang dapat memperpendek masa studi. Sehingga indikator utama lulus tepat waktu dapat meningkat.
Rektor Unila, Lusmeilia Afriani, bersama Wakil Rektor Bidang Akademik, Suripto Dwi Yuwono, Wakil Direktur Pascasarjana Bidang Umum, dan Kepala UPT TIK turut memantau jalannya tes seleksi pascasarjana gelombang dua.
Baca juga: Unila Terima 5.348 Camaba Jalur SNBT 2023, Intip Prodi Favoritnya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News