Suasana kuliah hybrid di Universitas Brawijaya. Medcom.id/Daviq Umar
Suasana kuliah hybrid di Universitas Brawijaya. Medcom.id/Daviq Umar

Penggunaan EdTech Dukung Kesuksesan Blended Learning

Renatha Swasty • 08 Februari 2022 18:32
Jakarta: Pemerintah dinilai perlu mempersiapkan sistem pendidikan berbasis teknologi atau education technology (edtech). Hal itu untuk mendukung kesuksesan blended learning, gabungan antara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran jarak jauh.
 
“Pandemi covid-19 seharusnya sudah menyadarkan pemerintah tentang pentingnya mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran sebagai salah satu upaya untuk menjaga kualitas pendidikan dan meminimalisir dampak learning loss,” kata peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Nadia Fairuza dalam keterangan tertulis, Selasa, 8 Februari 2022.
 
Nadia menuturkan peningkatan kasus positif covid-19 kembali memperlihatkan urgensi integrasi teknologi ke dalam sistem pendidikan. Utamanya saat kegiatan belajar cenderung akan mengkombinasikan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran jarak jauh.

Dia menyebut penggunaan edtech dalam mendukung blended learning dibutuhkan untuk mengadaptasi disrupsi pada sektor pendidikan. Misalnya, menunjang fleksibilitas yang didapatkan sekolah dalam mencoba penggunaan berbagai media dan skema pembelajaran.
 
“Perlu ada pembahasan lebih mendalam terkait pengembangan dan penggunaan edtech ke dalam sistem pendidikan karena penerapannya akan sangat berguna kalau pemerintah jadi menerapkan blended learning,” tutur dia.
 
Penguasaan kompetensi digital siswa juga perlu dipersiapkan, dimulai dengan penerapan kurikulum yang mengadopsi kompetensi abad 21, termasuk kemampuan digital untuk mengoperasikan teknologi ini. Hal ini menandakan perlunya pendidikan formal untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan keterampilan.
 
"Kita juga harus memastikan guru dan orang tua mampu mengembangkan kompetensi ini karena pada gilirannya, mereka mendukung, membimbing, dan memimpin pembelajaran digital dan literasi siswa," tutur Nadia.
 
Platform ini juga dapat berkontribusi pada peningkatan kemampuan teknologi, informasi, dan komunikasi guru. Sehingga dapat mendorong adopsi edtech lebih cepat dan efektif oleh sekolah.
 
Nadia menyebut perusahaan edtech seharusnya tidak hanya fokus pada pengguna, tetapi juga memperhitungkan proses integrasi teknologi dalam konteks sekolah. Dia mengatakan perusahaan perlu memperhatikan kemampuan sekolah membeli dan memanfaatkan edtech dalam lingkungan belajar-mengajar.
 
Dia mengakui jelas terlihat kesenjangan dalam lanskap pendidikan nasional dalam memfasilitasi transisi yang mulus dari pembelajaran tatap muka tradisional ke pembelajaran berbasis teknologi. Terutama dalam hal pengembangan keterampilan digital.
 
Nadia menuturkan jaringan internet yang tidak stabil di daerah masih menjadi masalah dalam penggunaan edtech. Penggunaan edtech di pedesaan masih tergolong sulit, terutama bagi sekolah yang tidak memiliki fasilitas dan berada di kondisi geografis yang tidak memiliki konektivitas dan infrastruktur internet.
 
Pemerintah juga perlu terus memperluas upaya mempersempit kesenjangan digital antar daerah di Indonesia. "Kesenjangan sudah terbukti menjadi hambatan dalam memaksimalkan upaya peningkatan kualitas pendidikan yang dalam konteks pandemi, dilakukan melalui blended learning,” tutur Nadia.
 
Baca: 74% Dosen UGM Lebih Senang Mengajar Blended Learning
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan