Gubernur Victoria, Margaret Gardner AC. Foto: GSM
Gubernur Victoria, Margaret Gardner AC. Foto: GSM

Gubernur Victoria Kagum Lihat Guru Indonesia Ubah Sekolah di Daerah, Begini Buktinya

Citra Larasati • 24 November 2025 15:47
Jakarta: Menjadi momen yang amat berharga bagi Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) karena kedatangan sosok Her Excellency Professor the Honorable Margaret Gardner AC, Governor of Victoria.  Gardner menyaksikan langsung bagaimana komunitas guru GSM  membangun lingkungan belajar yang menumbuhkan rasa ingin tahu, keceriaan, dan kesejahteraan belajar anak.
 
Kunjungan tersebut bukan sekadar agenda protokol pendidikan, melainkan pengakuan internasional atas kerja nyata guru-guru Indonesia dalam menghadirkan pendidikan yang lebih humanis, bermakna, dan membebaskan meskipun seringkali bergerak tanpa fasilitas besar, tanpa dukungan penuh sistem, dan juga tanpa sorotan publik. 
 
Ada dua nilai besar yang dipertemukan, yaitu pengalaman pendidikan Victoria yang maju, dan perjuangan para guru Indonesia dalam membangun transformasi  dari akar rumput dengan keberanian dan ketulusan. GSM sendiri merupakan sebuah gerakan akar rumput yang tumbuh dari mimpi kecil di beberapa sekolah, hingga menjadi praktek pendidikan di ribuan sekolah di seluruh Indonesia.

Muhammad Nur Rizal (founder) dan Novi Poespita Candra (co-founder) memiliki ikatan yang sentimental dengan negara bagian tersebut. Sebab, ide membangun komunitas GSM yang kini sudah tersebar ke seluruh penjuru Indonesia bermula sejak menyekolahkan anak mereka di sana. 
 
If this is possible for our children in Victoria, why can’t it also be possible for millions of children in Indonesia?” tanya Rizal di dalam pidatonya.
 
Ia amat bersyukur pernah bertemu dengan guru-guru yang dahulu membimbing anaknya. Para pengajar yang terbuka terhadap wawasan kritis mengenai kurikulum, pedagogi, asesmen, dan filosofi pendidikan yang berlaku di Victoria.  “Mereka menciptakan ruang kelas yang didasarkan pada martabat, bukan ketakutan. Tidak ada rahasia atau batasan. Hanya ada kepercayaan, kedermawanan, dan keyakinan bersama bahwa pendidikan harus selalu melayani kemanusiaan,” tambah Rizal.
 
Kunjungan dari gubernur negara bagian Victoria ini terjadi di SDN Kalisongo, Kabupaten Kulonprogo, yaitu salah satu sekolah yang telah ditransformasikan GSM. Tidak hanya dihadiri oleh warga sekolah, acara tersebut turut diramaikan oleh banyak pegiat komunitas GSM dari seantero Indonesia yang datang atas kemauan sendiri.
 
Mulai dari GSM Gunung Kidul, Kulonprogo, Yogyakarta, Semarang, Jepara, Pemalang, Boyolali, Pangandaran, sampai dari Kalimantan Timur, yaitu Bontang. Kehadiran para guru ini menjadi sebuah pertanda bahwa masih ada harapan untuk terjadinya transformasi bagi pendidikan di Indonesia.
 
“Anda tidak sedang mengunjungi sebuah sekolah hari ini. Anda sedang mengunjungi sebuah komunitas, sebuah keluarga, sebuah gerakan hidup para guru yang sedang membentuk budaya belajar baru di Indonesia,” tegas Rizal.
 
Rizal juga membahas soal napak tilas bagaimana ia dan partnernya terinspirasi untuk memboyong kualitas pendidikan di Australia ke tanah kelahirannya, dengan kultur setempat serta spirit perjuangan guru yang tidak pernah putus, dalam menginginkan perubahan. 
 
Rizal percaya bahwa perbaikan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilakukan hanya melalui kebijakan publik semata. Namun, harus juga didasarkan pada hubungan yang baik antara sesama pihak yang percaya pada perubahan. 
 
Bahwa mesti ada kerja sama saling belajar, mendengarkan, dan menumbuhkan. Dengan bangga, Rizal menyampaikan terima kasih sekaligus memperlihatkan bukti dari perjuangannya mengintegrasikan praktik terbaik pendidikan global dengan kebudayaan setempat.
 
“Victoria telah menjadi guru bagi kami. Dan hari ini, kami merasa terhormat untuk menunjukkan kepada Anda bagaimana pengaruh Anda telah berakar di tanah kami sendiri, dibentuk oleh kebijaksanaan lokal Indonesia,” terangnya.
 
Kenyataan bahwa guru sebagai garda terdepan pendidikan di Indonesia yang kualitasnya masih rendah tidak dapat dielakkan. Hanya saja, GSM menjadi sebuah cahaya optimisme bahwa persoalan tersebut dapat perlahan dicabut lewat peningkatan kapasitas diri guru oleh gerakan akar rumput. 
 
Rizal juga menggarisbawahi kisah berdirinya sekolah buatan Ki Hadjar Dewantara, yaitu “Taman Siswa” yang turut menyalakan bara api  semangatnya dalam membangun GSM.  “Inclusive schools called “Taman Siswa” for children of ordinary people, that make learning a fun space to meet the children’s potential as a complete human being," ujar Rizal. 
 
Dengan perjuangan bersama Novi, guru, para pegiat, dan para relawan, akhirnya GSM semakin meneguhkan ‘bukan sekadar program’, tetapi berkembang menjadi sebuah rumah. Tempat bagi para guru yang menolak untuk menyerah dan takut terhadap kondisi pendidikan yang masih buruk. 
 
“Sayangnya spirit pendidikan ala 'Taman Siswa' sulit untuk ditemukan di sekolah-sekolah Indonesia saat ini. Kami, bersama guru - guru di Gerakan Sekolah Menyenangkan ingin mengembalikan “Taman Siswa” kepada anak - anak di Indonesia. 
 
Rizal juga memaparkan kalau sekolah yang sedang diduduki oleh para tamu dari Victoria adalah refleksi dari perubahan mindset para gurunya. Kunjungan ini semakin meneguhkan bahwa GSM bukan hanya menjadi gerakan nasional, tetapi GSM menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia punya model  pendidikan yang layak didengar. 
 
“Kelas yang Anda lihat adalah tempat di mana suara anak-anak didengar, rasa ingin tahu ditumbuhkan, pertanyaan didorong, dan ekspresi diri berkembang, di mana pembelajaran berlangsung dengan lancar dan guru-guru benar-benar menikmati profesi mereka,” tutur Rizal.
 
Baca juga:  Asyik! Mulai 2026, Tunjangan Profesi Guru Cair Setiap Bulan
 
Terakhir, atas nama GSM, Rizal berharap agar hubungan baik antara komunitas dengan pemerintahan Victoria dapat terus terjalin dengan baik. Supaya kedua pihak dapat terus bertukar wawasan dan dukungan. 
 
“Bersama-sama, kita dapat terus membangun masa depan di mana setiap sekolah menjadi tempat yang melindungi masa kanak-kanak dan menginspirasi kemanusiaan.,” ungkap Rizal.
 
Sebelum acara ditutup, Gardner menuliskan harapannya di “Wall of  Dream” agar guru guru dan anak-anak di komunitas GSM bisa mengunjungi Victoria.  
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan