Siswa SMAN 72 Jakarta mulai belajar tatap muka atau luring. DOK YouTube Metro TV
Siswa SMAN 72 Jakarta mulai belajar tatap muka atau luring. DOK YouTube Metro TV

Ratusan Siswa SMAN 72 Jakarta Mulai Belajar di Sekolah

Renatha Swasty • 17 November 2025 18:16
Jakarta: Aktivitas belajar mengajar di SMAN 72 Jakarta mulai berjalan normal pada Senin, 17 November 2025 pasca ledakan bom. Ratusan siswa mulai mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah. 
 
Dikutip dari akun Instagram @metrotv, sebagian besar siswa sudah menghadiri pembelajaran tatap muka. Sementara itu, sebagian murid lain masih mengikuti belajar daring.
 
Mereka yang memilih belajar dari rumah karena masih mengalami trauma. Adapula orang tua yang masih khawatir bila anaknya mesti kembali belajar di sekolah. 

Sebelum kembali belajar luring, sekolah mengadakan pertemuan dengan orang tua murid. Sekolah menanyakan perihal kesediaan untuk kembali belajar di sekolah. 
 
Hasilnya, 300 murid memutuskan untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ), sementara itu, 400 murid lainnya bersedia belajar di sekolah. 
 
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan batas akhir pelaksanaan kelas daring bagi siswa SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, pasca insiden ledakan bom pada Senin, 17 November 2025. Siswa diharapkan bisa kembali bersekolah secara tatap muka setelah tanggal tersebut.
 
Namun, Pramono menegaskan keputusan final tidak akan diambil secara sepihak. Pramono menjelaskan rencana ini mempertimbangkan kondisi psikologi siswa. 
 
Meskipun, mayoritas dilaporkan antusias kembali ke sekolah dan situasi dinilai telah kembali kondusif.
 
“Kemarin ketika di Jakut saya ketemu dengan kepala sekolahnya, dan saya menyampaikan bahwa batas terakhir daring ialah sampai Senin besok dan berencana untuk melakukan pertemuan dengan orang tua untuk diberikan pilihan,” ujar Pramono, Minggu, 16 November 2025.
 
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak (PPA) dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) akan terus memberikan pendampingan psikologis komprehensif. Hal itu agar proses belajar siswa tidak terhambat trauma.
 
Pramono mengungkapkan akibat peristiwa ini, banyak orang tua siswa memilih memindahkan anak-anaknya dari sekolah tersebut. Ia telah memerintahkan jajarannya untuk merumuskan kebijakan agar kejadian ini tidak berdampak panjang. 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan