Kondisi tersebut dikhawatirkan menghambat proses Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) 2021 yang sedang berlangsung. Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) masih menunggu laporan resmi apakah banjir tersebut menjadi kendala sekolah mengikuti tahapan SNMPTN.
"Ya nanti akan kita ikuti dan akan kita putuskan setelah ada laporan resmi," Ketua Pelaksana LTMPT, Budi Prasetyo kepada Medcom.id, Jumat, 15 Januari 2021.
Laporan resmi itu bisa dari sekolah itu sendiri, maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Pihaknya belum bisa memberikan keputusan apakah akan memberikan kekhususan pada daerah bencana tersebut.
"Wong belum ada laporan dan evaluasi kok berandai-andai," ungkapnya.
Baca: Sejumlah Sekolah di Bengkayang Kalbar Ikut Terendam Banjir
Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang, Gustian Andiwinata menyebut kerugian sekolah di seluruh jenjang akibat bencana banjir ini mencapai ratusan juta rupiah. Pihaknya memerintahkan semua guru, pengawas sekolah, juga Kepala UPT pendidikan untuk segera ambil langkah penyelamatan aset dan lainnya, serta mendata kerugian sekolah.
"Kemudian, kerusakan lainnya Disdikbud telah membuat laporan dan disampaikan pada Bupati untuk tindak lanjut dalam penanganannya," kata Gustian.
Gustian berharap pemerintah dapat memberikan biaya pengganti sarpras dan buku pelajaran yang hanyut dan rusak akibat banjir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News