Kemendikbud telah melakukan berbagai upaya untuk meredakan polemik tersebut. Mulai dari membuat konferensi pers, hingga Mendikbud Nadiem Makarim sendiri mengunggah video klarifikasi di akun Instagramnya terkait hal tersebut.
Bahkan hari ini, proses pelurusan isu masih akan dilakukan. Nadiem rencananya ingin secara langsung mendatangi Kantor Pusat Pengurus Besar NU (PBNU) terkait hilangnya nama tokoh KH Hasyim Asy'ari di kamus yang disusun sejak 2017 tersebut.
"Infonya gitu (Mas Menteri ada agenda sowan ke PBNU). Kayaknya iya, (meluruskan soal kamus itu)," kata Ketua LP Ma'arif NU, Arifin Junaidi kepada Medcom.id, Kamis 22 April 2021.
Nadiem direncanakan tiba di PBNU sekitar pukul 14.30 WIB. Nadiem Nantinya akan bertemu sejumlah petinggi NU di kantor tersebut.
"Selain Kiai Said Aqil (Ketua Umum PBNU), saya tidak tahu siapa saja," lanjut Arifin.
Baca juga: Yenny Wahid Minta Penyempurnaan Kamus Sejarah RI Transparan dan Partisipatif
Sebelumnya, Kamus Sejarah Republik Indonesia ini menuai polemik karena tidak memuat nama tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hasyim Asy'ari. Hingga akhirnya pihaknya harus menarik kamus tersebut dari peredaran.
Penarikan pun sudah dilakukan oleh Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid. Baik versi cetaknya maupun digital yang sudah sempat diunggah di laman Kemendikbud.
"Saya sampaikan bukunya sudah ditarik, dan yang di website sudah diturunkan," kata Hilmar dalam Bincang Pendidikan Kemendikbud, Selasa, 20 April 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News