"Literasi bisa ikut membantu isu lingkungan. Alinea sebagai perkumpulan penulis Indonesia lintas bidang ikut berkontribusi memproduksi literasi perubahan iklim," kata pegiat Perkumpulan Penulis Indonesia Alinea, Dyah Merta, melalui keterangan tertulis, Minggu, 15 Desember 2024.
Perkumpulan Penulis Indonesia Alinea bersama Tumbuh High School sukses menghidupkan isu lingkungan dalam acara The End of Semester Celebration (TEoSC) 2024 bertajuk Art for the Earth. Acara ini berlangsung meriah di aula Lippo Mall, Yogyakarta.
Acara menampilkan tema-tema dari seri buku Bumiku Kelak. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran akan masa depan bumi serta pentingnya pelestarian lingkungan.
Kepala Sekolah Tumbuh High School, Khristi Listianawati, mengatakan sebelumnya telah dilakukan Workshop Pre-TEoSC bertema Climate Conversation: An Action for the Earth pada 4 November 2024. Workshop menghadirkan pemantik ahli, yakni Dhandhun Wacano dan Ikrom Mustofa.
"Mereka memberikan wawasan mendalam mengenai tantangan perubahan iklim dan langkah konkret yang dapat diambil oleh generasi muda," kata Khristi.
Acara puncak dihadiri lebih dari 250 pengunjung, termasuk siswa, guru, dan orang tua murid. Alinea menghadirkan dua penulis muda Bumiku, yakni Khalifah Anggara Puri Mahacinta dan Emmanuel Joshua La Jati Nugroho.
Sesi diskusi bersama penulis muda Bumiku dipandu Kak Amaliah yang sekaligus memperkuat pesan literasi perubahan iklim bagi anak-anak.
Cerita "Tangisan Sampah Plastik” karya dari Sabrina Dewi Anggraeni menjadi sorotan dari rangkaian pertunjukan ini. Gendhis, sutradara dari kelas 9B, mengungkapkan, “Ceritanya menarik!” yang memotivasinya untuk mengangkat tema ini ke dalam bentuk teater berjudul Keluh Kesah Lautan.
Sementara itu, Iveth, selaku pengembang penulisan cerita dari kelas 9B, menambahkan, “Aku ingin bercerita dari sudut pandang nelayan yang jarang dilihat!” Pertunjukan ini berhasil menyampaikan pesan tentang dampak sampah plastik terhadap kehidupan masyarakat di pesisir.
Baca: Hindari Edukasi Keliru, Pemengaruh Wajib Uji dan Verifikasi Data |
Dyah Merta mengatakan Alinea sebagai perkumpulan penulis Indonesia lintas bidang ikut berkontribusi memproduksi literasi perubahan iklim. "Kami terus memperkaya upaya ini dengan kolaborasi kreatif dan melibatkan anak-anak sebagai aktor utama, karena mereka adalah penentu masa depan bumi berikutnya,” kata Dyah.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Program Literasi Perubahan Iklim untuk Anak-anak dan Amplifikasinya. Kegiatan ini telah menjangkau berbagai wilayah di Indonesia seperti Jakarta, Denpasar, Gianyar, Lumajang, hingga Balige.
Program ini juga didukung oleh kolaborator-kolaborator hebat. Di antaranya Debby Lukito Goeyardi, Ning Palupi, Sekar Chamdi, dan Ita Siregar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News