“Kami KPAI menilai pendekatan anak dari rumah ke sekolah itu adalah kepentingan terbaik bagi anak. Sebagai mana amanat UU perlindungan anak,” kata Komioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti saat Konferensi Pers mengenai PPDB di Kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Rabu 19 Juni 2019.
Jarak sekolah dan rumah yang dekat memungkinkan fungsi pengawasan jadi lebih terkontrol. Orangtua bisa memantau pergaulan anaknya serta menghindari kasus-kasus kriminal seperti penculikan anak.
“Mereka tidak perlu naik kendaraan apapun hanya jalan kaki atau sepeda. Kedua, dia juga sehat secara pencernaan karena dia sempat sarapan karena sekolahnya dekat, terus makan siang juga bisa diantarin orang rumahnya, jadi secara pemenuhan gizi dan keteraturan dalam makan pun akan menimbulkan kesehatan pencernaan terhadap anak,” terang KPAI.
Baca: Ombudsman: Terjadi Miskoordinasi Pusat dan Daerah Soal Zonasi
Jarak sekolah dan rumah yang dekat pun bisa mempererat jalinan pertemanan. Lingkungan teman-temannya tak jauh berbeda antara di rumah dan di sekolah.
“Ini akan menutup akses tawuran misalnya karena temannya dia keluarganya kenal jadi tidak mungkin mereka tawuran. Karena itu, ini berarti baik bagi anak-anak. Orangtua juga karena dekat dengan sekolah dia mudah kita libatkan. Kalau ada sesuatu itu akan mudah sekali dilibatkan,” ujar Retno.
Kekerasan di Pendidikan pun semakin bisa untuk diminalisasi. Karena selama ini siswa banyak dijemput dengan menggunakan kendaraan. Otomatis mereka tersebut berada di lingkungan yang jauh dari sekolah.
“Coba sekolah dekat dari rumah, kita bisa mengawasi anak-anak dan penculikan bisa diminimalkan. Semua hal yang membahayakan anak-anak bisa kita minimalkan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News