Master Student in International Politics University of Belgrade Serbia, Muhammad Jullyo Bagus Firdaus. DOK Unair
Master Student in International Politics University of Belgrade Serbia, Muhammad Jullyo Bagus Firdaus. DOK Unair

Mau Kuliah di Serbia? Cobain Beasiswa Ini!

Renatha Swasty • 13 April 2023 14:59
Jakarta: Eropa menjadi salah satu destinasi pelajar melanjutkan pendidikan tinggi. Namun, biaya yang diperlukan tentu saja tak sedikit.
 
Tapi, jangan khawatir sebab banyak pilihan beasiswa yang bisa kalian coba. Termasuk ke negara yang jarang jadi pilihan pelajar Indonesia, yaitu Serbia.
 
Master Student in International Politics University of Belgrade Serbia, Muhammad Jullyo Bagus Firdaus, membagikan pengalamannya kuliah di Serbia dengan beasiswa. Jullyo bisa berkuliah di Serbia karena menerima beasiswa World in Serbia.

Beasiswa tersebut merupakan beasiswa khusus untuk negara-negara Non Blok untuk jenjang S1/S2/S3.
 
“Waktu itu saya tidak sengaja mendapatkan info dari teman-teman sesama pejuang beasiswa, saya mencoba mencoba daftar dan akhirnya dapat di sini. Untuk kuotanya mulai tahun saya itu sekitar 200 dari negara-negara Non Blok, salah satunya Indonesia tiap tahun hanya dapat empat kuota,” beber Jullyo dalam acara Ngobras (Ngobrol Santai) bertajuk Tips Kuliah Gratis Sampai Lulus dikutip dari laman unair.ac.id, Kamis, 13 April 2023.
 
Jullyo mengungkapkan usia maksimal melamar beasiswa World in Serbia untuk jenjang S1 adalah 21 tahun, jenjang S2 adalah 26 tahun, dan jenjang S3 adalah 35 tahun. Adapun persyaratan untuk mendaftar beasiswa,  yaitu CV, application form, language certificate dapat berupa IELTS atau TOEFL, motivation letter, statement of purpose, transkrip nilai, ijazah, paspor, dan sertifikat HIV.
 
“Seluruh beasiswa itu memiliki syarat umum yang hampir sama dan memiliki syarat khusus. Mereka meminta sertifikat HIV dan kesehatan yang berguna untuk menjadi pertimbangan,” beber dia.
 
Jullyo menyebut saat kuliah di Serbia mahasiswa wajib mengambil kursus bahasa Serbia selama enam bulan. Seluruh proses perkuliahan menggunakan bahasa Serbia.
 
“Khusus untuk S1, semua pembelajaran menggunakan bahasa Serbia. S2 pun sebenarnya iya, tetapi beberapa kali saya mengirim email kepada dosen dan konsultasi mengenai riset mereka lebih suka menggunakan bahasa Inggris,” ungkap dia.
 
Jullyo menyampaikan model perkuliahan di Serbia sama seperti Indonesia. Metode pembelajaran dengan presentasi dan diskusi.
 
Pembelajaran di S2 lebih ringan ketimbang S1 karena jumlah kelas tidak terlalu banyak. “Menurut saya pembelajaran di S2 lebih ringan, karena waktunya tidak sebanyak S1 dulu. Kalau S1 berat banget, yang mana semua program studi terdapat kelas perkuliahan dan kelas praktik,” beber dia.
 
Kalian tertarik kulih di Serbia? Yuk ikutan beasiswa ini.
 
Baca juga: Intip 7 Beasiswa Bergengsi Buat Kuliah di Eropa

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan