Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kemendikbud, Praptono mengatakan, program ini untuk menginisiasi munculnya Sekolah Penggerak. Melalui program ini, Kemendikbud mengundang organisasi masyarakat, tokoh masyarakat, hingga orang tua untuk berkontribusi pada dunia pendidikan.
"Kita butuh partisipasi publik untuk berkontribusi meningkatkan pelayanan pendidikan. Kita perkuat keberdayaannya dari dukungan masyarakat," kata Praptono saat siaran langsung Forum Organisasi Penggerak yang disiarkan melalui akun YouTube Kemendikbud RI, Selasa, 10 Maret 2020.
Dia menyebut, ada empat area sasaran dari program Organisasi Penggerak. Pertama ialah menciptakan Sekolah Penggerak sebagai kunci awal pemerataan kualitas pendidikan.
"Organisasi Penggerak ini akan menginisiasi hadirnya Sekolah Penggerak. Organisasi penggerak melakukan peningkatan kualitas guru, terutama kepala sekolah berdasarkan model-model yang sudah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas hasil belajar siswa," jelas Praptono.
Program Organisasi penggerak ini diyakini mampu mendorong munculnya ribuan Sekolah Penggerak. Sekolah ini nantinya diharapkan berkembang dan mampu menggerakkan sekolah lainnya, secara terus menerus.
Namun, Organisasi Penggerak tentu akan diseleksi praktik baiknya berdasarkan bukti. Ini menjadi arahan kedua dari program Organisasi Penggerak itu sendiri.
"Kemendikbud bakal melakukan pengidentifikasiaan program-program pelatihan guru dan kepala sekolah yang bakal dijalankan. Agar dapat memastikan hasil belajar siswa," lanjut dia.
Untuk itulah Kemendikbud menyebut Organisasi Penggerak merupakan langkah kolaborasi pihaknya dengan para ormas dan relawan. Nantinya hasil kinerja Organasi Penggerak juga akan dievaluasi.
"Dilakukan menggunakan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter untuk SD dan SMP. Kemudian pengukuran kualitas pembelajaran serta pertumbuhan perkembangan anak untuk PAUD," jelas Praptono.
Hasil praktik baik dalam program Organisasi Penggerak ini akan diintegrasikan dalam skala lebih besar. Untuk peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah yang dilaksanakan pemerintah.
"Targetnya hingga 2022 program ini akan meningkatkan kompetensi 50 ribu guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan di 5.000 PAUD, SD, SMP hingga Sekolah Luar Biasa," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News