Nadiem menegaskan, bahwa kurikulum itu bukan bukanlah kurikulum baru, namun sekadar penyempurnaan dan penyederhanaan dari kurikulum yang ada saat ini, yakni kurikulum 2013.
"Jadi kita bukan ganti menteri ganti kurikulum. Tidak. Kurikulum yang kita tawarkan tahun depan adalah kurikulum yang memberikan kemerdekaan kembali pada guru-guru," tutur Nadiem pada Peringatan Hari Guru Nasional (HGN), di JIExpo, Jakarta, Kamis 25 November 2021.
Nadiem menyatakan, saat ini kurikulum tersebut tengah diuji coba. Uji coba tersebut dilakukan di sekolah penggerak terlebih dahulu. "Sekarang lagi dites di sekolah-sekolah penggerak. Jadi banyak hal pasti menarik tahun depan. Tolong ditunggu," ungkapnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca juga: Kemendikbudristek Bakal Lakukan Penyempurnaan Kurikulum di 2022
Yang jelas, kata Nadiem, kurikulum ini akan lebih mudah dimengerti oleh guru. Kemudian guru bisa lebih fleksibel dalam memberikan materi pembelajaran.
"Sehingga guru boleh mengadaptasi sesuai kebutuhan dan kemampuan murid-muridnya, dan memberi kesempatan guru berkreasi dan berinovasi, sehingga proses pembelajaran lebih mudah," lanjut Nadiem.
Untuk itu, dia juga mendorong agar para guru bisa mendesak kepala dinas untuk membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. "Tapi nomor satu, tolong desak semua kepala dinas untuk sekolah tatap muka agar segera dilaksanakan," tutupnya.