Dubes Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan PKBM Nagoya. Foto: Dok Kemendikbudristek.
Dubes Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan PKBM Nagoya. Foto: Dok Kemendikbudristek.

PKBM Nagoya Diharapkan Penuhi Layanan Pendidikan WNI di Jepang

Arga sumantri • 11 Oktober 2021 21:36
Tokyo: Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang dan Federasi Mikronesia, Heri Akhmadi, meresmikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Nagoya. PKBM ini dinilai penting untuk memenuhi layanan pendidikan masyarakat Indonesia di Jepang.
 
"Bagi Pemerintah Indonesia, pendidikan sangat penting. Maka, anggaran pendidikan termasuk yang dialokasikan tinggi pada belanja negara. KBRI Tokyo akan terus berupaya agar layanan pendidikan masyarakat di seluruh Jepang terpenuhi," kata Heri melalui keterangan tertulis, Senin, 11 Oktober 2021. 
 
Selain mencakup pendidikan dasar dan menengah, PKBM ini juga diharapkan dapat menjadi pusat tutorial bagi pendidikan jarak jauh yang dilakukan oleh mitra KBRI. Seperti Universitas Terbuka atau Politeknik Elektronika Negeri Surabaya dengan target para pemagang yang jumlahnya sampai saat ini sekitar 37 ribu orang.

"PKBM Nagoya unik karena diusulkan mahasiswa yang tergabung dalam PPI Nagoya dan KMI, serta difasilitasi diaspora wirausahawan Indonesia, Mardiansyah, yang berkantor di ASEAN Nagoya Center," tambahnya. 
 
Baca: Mahasiswa, Simak 4 Tips Persiapkan Karier yang Cemerlang
 
Peresmian ditandai pemotongan tumpeng yang langsung diberikan pada Kepala Sekolah sekaligus Mahasiswa Program Doktoral di Waseda University, Diyah R. Tohari. Selain itu, Heri juga menyerahkan Surat Keputusan Duta Besar tentang pendirian PKBM Nagoya kepada Diyah. 
 
Sementera itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Yusli Wardiatno menyebut ini merupakan PKBM ketiga yang diresmikan. Nantinya, akan ada lagi PKBM yang akan diresmikan oleh KBRI di wilayah Jepang yang banyak dihuni oleh WNI.
 
Ia mengatakan, salah satu target pendirian PKBM yakni untuk memperluas jangkauan pelayanan dengan menjadi pusat pendidikan agama dan kebangsaan. KBRI Tokyo ingin memastikan bahwa anak-anak Indonesia patuh pada agamanya masing-masing, dan paham pengetahuan dasar negara Pancasila serta bahasa nasional mereka, Bahasa Indonesia. 
 
"Mereka juga nanti diajarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu-lagu nasional lainnya. Supaya hapal meski tinggal di negeri orang," tutur Yusli. 
 
Ia menerangkan, cikal bakal PKBM ini adalah kegiatan PPI Nagoya yang dinamakan Sekolah Bhinneka. Acara peresmian dilakukan di ASEAN Nagoya Center dengan dihadiri Ketua KMI sekaligus pemilik toko serba ada (toserba) halal di Nagoya, Didik Kurniawan. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan