Selain menjalani pendidikan doktor, Dessy harus menunaikan tanggung jawabnya sebagai kepala program studi D3 Perpustakaan Fakultas Vokasi (FV) Unair sekaligus Koordinator bidang Jurnal dan Konferensi Lembaga Inovasi, Pengembangan Jurnal, Penerbitan, dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) Unair.
“Mustahil kalau selama studi tidak mengalami kelelahan, namun yang perlu diingat di tengah kesibukan yang dijalani bukan berarti dapat mengesampingkan hal akademis," kata Dessy dikutip dari laman unair.ac.id, Kamis, 11 Juli 2024.
Dia mengakui mengatur jadwal dengan baik di tengah jadwal yang padat merupakan sebuah tantangan. Namun, dia memegang teguh konsistensi dalam menuntaskan studinya.
Salah satunya, konsisten dalam mengerjakan disertasi. Menurutnya, mengerjakan disertasi dengan konsisten dapat meringankan beban dan akan terasa enjoy dalam mengerjakannya.
“Yang saya lakukan selama disertasi itu mengupayakan setiap harinya berprogres. Tak harus progres yang besar namun dari hal kecil terlebih dahulu. Misalnya, membaca 1-2 jurnal terkait untuk memperdalam penelitian lalu menuliskan 1-2 paragraf setiap harinya yang terpenting konsisten,” beber dia.
Dessy mengangkat soal perpustakaan dalam disertasinya. Selama ini, ada anggapan perpustakaan merupakan hal konvensional dan hanya sebagai gudang buku.
Menurutnya, pandangan tersebut harus dihilangkan pada masyarakat luas. Keberadaan perpustakaan dapat beradaptasi seiring perkembangan teknologi yang pesat.
“Untuk itu, saya ingin merekonstruksi bagaimana peran perpustakaan dapat bertransformasi dan ramah dengan digitalisasi. Seharusnya, kesan-kesan kuno pada perpustakaan dapat hilang ditengah masyarakat,” papar Dessy.
Ia mengucapkan terima kasih kepada kepala prodi, promotor dan co-promotor yang telah mendukungnya dalam menuntaskan studi. “Jasa-jasa mereka tak akan pernah saya lupakan,” tutur dia.
Baca juga: Cerita Davin, Mahasiswa UNAIR Peserta Clash of Champions |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News