Mutasar meraih medali Emas dalam kategori Larian Tradisional Memanah Pria dan Irul meraih medali Perak dalam kategori yang sama. Delegasi Indonesia menunjukkan optimisme meraih emas dalam ajang tersebut.
Hal ini terbukti dengan posisi unggul dengan pencapaian top score dari 500 lebih peserta perwakilan 32 negara pada semifinal. Pada babak final, Indonesia berhasil menghajar Hungaria dalam persaingan cukup sengit untuk mendapatkan puncak podium.
Koczka Laszko yang merupakan delegasi Hungaria harus puas membawa pulang medali Perunggu setelah dua posisi teratas direbut oleh Mutasar dan Irul. Persiapan delegasi Indonesia untuk ajang internasional tersebut tak bisa diragukan.
“Mereka ini benar-benar orang yang terpilih dari penyisihan atlet-atlet di daerah mereka,” kata Zainuddin, atlet berkuda memanah lainnya, dikutip dari keterangan tertulis yang dikeluarkan PPI Dunia, Rabu, 5 Juni 2024.
Ajang ini menjadi perlombaan bertaraf internasional yang sangat ditunggu-tunggu oleh komunitas-komunitas olahraga panah Indonesia, salah satunya Sunnah Sport Community (SSC). Dalam kompetisi ini, komunitas memanah Indonesia di Turki atau yang dikenal dengan Nusantara Furusiyyesi (Nufus) juga menjadi jembatan bagi komunitas-komunitas Indonesia untuk maju dalam kompetisi internasional.
“Saya berterima kasih kepada Mas Mutasar, Mas Irul dan delegasi yang lainnya sudah mengharumkan nama Indonesia. Pihak KJRI akan selalu menjadi jembatan bagi atlet-atlet dan warga Indonesia untuk mengharumkan nama bangsa,” kata Konjen RI di KJRI Istanbul Darianto Harsono.
Baca juga: Punya Potensi Besar, Panahan Bisa Harumkan Nama Indonesia di Kancah Internasional |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News