Politik dan Pendidikan
Publik dunia mengenal Haniyeh sebagai politikus Palestina sekaligus pemimpin Hamas. Ia juga menjabat sebagai Perdana Menteri Otoritas Palestina (PA) pada tahun 2006-2007, setelah Hamas memenangkan mayoritas kursi pada pemilu legislatif Palestina pada 2006.Mengutip laman Britannica.com, orang tua Haniyeh mengungsi dari desa dekat Ashqelon (sekarang Israel) pada tahun 1948. Ia menghabiskan masa kecilnya di kamp pengungsi Al-Sh??i?di Jalur Gaza, tempat ia dilahirkan pada 1962.
Seperti anak-anak pengungsi pada umumnya, Haniyeh mendapatkan pendidikan di sekolah-sekolah yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), yang juga memberikan bantuan makanan dan obat-obatan bagi penghuni kamp. Pada tahun 1981 Haniyeh mendaftar di Islamic University of Gaza, tempat ia belajar Sastra Arab.
Semasa kuliah, ia juga aktif dalam organisasi politik mahasiswa, memimpin perkumpulan mahasiswa Islam yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin. Ketika kelompok Islam Hamas dibentuk pada tahun 1988, Haniyeh termasuk salah satu anggota pendirinya yang lebih muda, dan menjalin hubungan dekat dengan pemimpin spiritual kelompok tersebut, Sheikh Ahmed Yassin.
Haniyeh ditangkap oleh otoritas Israel pada tahun 1988 dan dipenjara selama enam bulan karena partisipasinya dalam intifada pertama (pemberontakan melawan pendudukan Israel). Dia ditangkap lagi pada tahun 1989 dan tetap di penjara sampai Israel mendeportasinya ke Lebanon selatan pada tahun 1992 bersama dengan sekitar 400 kelompok Islam lainnya.
Haniyeh kembali ke Gaza pada tahun 1993 setelah Perjanjian Oslo. Sekembalinya, kemudian ia diangkat menjadi dekan di almamaternya, Islamic University of Gaza.
Islamic University of Gaza merupakan perguruan tinggi yang didirikan pada 1978 oleh sekelompok tokoh masyarakat sebagai universitas pertama di Gaza. Universitas ini menawarkan generasi muda Palestina akses terhadap pendidikan tinggi berkualitas.
Islamic University of Gaza adalah lembaga akademik independen yang diawasi oleh Kementerian Pendidikan Tinggi dan dikelola oleh dewan pengawas yang terdiri dari para profesional berpengalaman di berbagai bidang. Pada awal berdirinya, Islamic University of Gaza ini hanya memiliki tiga fakultas.
Namun kini IUG memiliki 11 fakultas yang menawarkan program studi di bidang Kedokteran, Teknik, IT, Ilmu Kesehatan, Sains, Seni, Pendidikan, Keperawatan, Bisnis, Syariah dan Hukum dan Osool Deen.
Tewasnya Haniyeh dipastikan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dalam sebuah pernyataan. “Serangan itu dilakukan Rabu pagi. Penyelidikan sedang dilakukan untuk menemukan penyebab insiden tersebut,” sebut pernyataan Departemen Hubungan Masyarakat IRGC, seperti dikutip IRNA, Rabu 31 Juli 2024.
Pernyataan itu menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Palestina, dunia Muslim, dan para pejuang Front Perlawanan atas kematian pemimpin Hamas tersebut. Sebuah pernyataan dari Hamas mengatakan serangan "Israel" menewaskan pemimpin kelompok Palestina Ismail Haniyeh di kediamannya di Teheran.
Sebelumnya pada hari Selasa, Haniyeh menghadiri pelantikan presiden baru Iran dan bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran.
Baca juga: Breaking News: Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Terbunuh di Iran
|
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News