Pernyataan tersebut disampaikan Said saat menanggapi capaian 100 hari kerja kabinet Jokowi-Ma'ruf di bidang pendidikan. "Bayangkan umpamanya di Subang saja masih ada SD yang gurunya cuma satu. Subang itu hanya sekitar 60 kilometer dari Bandung dan sekitar 100 kilometer dari Jakarta. Belum daerah-daerah lain. Ini tidak boleh dibiarkan," kata Said kepada Medcom.id, Rabu, 8 Januari 2020.
Said tak mempersoalkan jika mengatasi keterbatasan guru akan ditempuh Nadiem dengan dipadukan dengan teknologi. Namun, tetap saja perlu diingat, peran guru bukan saja pengajar tetapi mencetak karakter anak yang tidak bisa digantikan oleh teknologi.
"Jadi untuk pembelajaran yang bagus itu gurunya mesti cukup. Apakah dilengkapi dengan masalah teknologi modern iya. Tapi guru itu harus ada," ujar Said.
Setiap sekolah memiliki hak yang sama untuk terpenuhi kebutuhan gurunya. Ke depan, Said berharap pemerintah bisa mengantisipasi sekolah-sekolah yang sangat kekurangan guru.
"Sekarang kebijakan itu (guru) harus menjadi suatu yang utama. Sehingga daerah-daerah itu tidak ada lagi yang tidak ada guru baru. Tidak bisa sequence tapi bisa paralel," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News