Ternyata, freon adalah bagian dari senyawa turunan alkana yang disebut haloalkana. Sesuai namanya, haloalkana terdiri dari halogen dan alkana. Lantas, bagaimana senyawa kimia ini bisa terbentuk?
Untuk memahami serba-serbi haloalkana, simak penjelasan berikut yang dikutip dari laman Zenius.
Sifat haloalkana
Haloalkana merupakan suatu kelompok senyawa kimia yang berasal dari turunan alkana dan mengikat satu atau lebih unsur halogen. Untuk itu, sifat fisisnya ditentukan oleh gaya antarmolekul yang bergantung pada jenis atom, posisi atom halogen, dan panjang rantai karbonnya.Haloalkana memiliki titik didih dan titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan senyawa alkana dengan jumlah atom karbon (C) yang sama. Sebab, dalam proses pembentukannya, terdapat pergantian atom hidrogen menjadi halogen.
Baca juga: Mengenal Bagian Otak Hipotalamus: Pengertian dan Hormon yang Dihasilkan
Halogen memiliki massa atom lebih besar daripada hidrogen. Selain itu, senyawa haloalkana tidak membentuk ikatan hidrogen sehingga tidak akan larut dalam air.
Klasifikasi haloalkana
Senyawa-senyawa haloalkana biasanya diklasifikasikan berdasarkan hibridisasi atom karbon yang berikatan dengan halogen. Hibridisasi itu sendiri terbagi menjadi dua macam, yaitu sp3 dan sp2.Hibridisasi Sp3
Hibridisasi sp3 berarti atom karbon yang berikatan dengan halogen memiliki ikatan tunggal. Klasifikasinya adalah sebagai berikut.1. Alkil halida
Rumus umum alkil halida adalah R — X, di mana R merupakan senyawa karbon dan X adalah senyawa halogen seperti fluorida (F), klorin (Cl), bromin (Br), dan iodin (I).
Contoh senyawa ini antara lain metil bromida (CH3Br), etil iodida (C2H5I), dan isopropil klorida (C3H7Cl).
2. Alil halida
Senyawa alil halida memiliki ikatan rangkap yang berada di sebelah atom karbon dan berikatan dengan halogen.
3. Benzil halida
Senyawa benzil halida memiliki cincin aromatik di sebelah atom karbon dan berikatan dengan halogen.
Hibridisasi Sp2
Hibridisasi sp2 berarti atom karbon yang berikatan dengan halogen memiliki ikatan rangkap. Klasifikasinya adalah sebagai berikut.1. Vinil halida
Rumus umum vinil halida adalah CH2 = CH — X
Senyawa ini terbentuk ketika atom halogen berikatan dengan atom karbon yang memiliki ikatan rangkap dua (=).
2. Aril halida
Senyawa aril halida memiliki atom halogen yang berikatan dengan karbon aromatik. Terdapat tiga jenis aril halida, yaitu monohaloarena, dihaloarena, dan trihaloarena.
Kegunaan haloalkana
Tanpa disadari, ternyata senyawa haloalkana banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah senyawa freon atau kloro fluoro karbon (CFC) yang digunakan sebagai pendingin atau penyejuk pada AC dan freezer.Selain itu, ada pula senyawa tetra fluoro etilena yang digunakan pada wajan anti-lengket alias teflon. Senyawa ini berfungsi menahan panas dan mencegah masakan melekat pada permukaan wajan.
Senyawa haloalkana juga kerap digunakan dalam dunia medis, seperti kloroform sebagai bahan pembius, dan iodoform sebagai antiseptik luka.
Itulah pembahasan mengenai senyawa haloalkana. Semoga penjelasan di atas dapat membantu Sobat Medcom yang sedang mempelajari materi ini di sekolah, ya! (Nurisma Rahmatika)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id