Dimyati mengatakan, dirinya masih ingat betul ketika tahun lalu jurnal internasional Indonesia yang terpublikasi sebagai Quartile 1 (Q1) dalam Scopus tak sampai 200 jurnal. Tapi pada tahun ini angkanya telah menembus 700 jurnal.
"Ini salah satu indikator yang menunjukkan bahwa ada peningkatan kualitas penelitian yang dilakukan di Perguruan Tinggi, baik negeri maupun swasta," kata Plt. Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristek, Muhammad Dimyati di Hotel Century, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2020.
Baginya, capaian tersebut telah mencerminkan kekayaan intelektual yang dimiliki Indonesia. Lebih lanjut, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro juga mengapresiasi peningkatan hasil riset tersebut.
Baca juga: Rp514,2 Miliar Dikucurkan untuk Riset 11 PTNBH
Dia berharap, hasil penelitian yang diterbitkan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara langsung. Menurut Bambang, yang terpenting adalah hasil penelitian itu sejalan dengan pusat riset nasional.
"Tentunya kita bisa lihat nanti, apakah riset ini berpotensi dihilirisasi di kemudian hari," ujar Bambang.
Menurut Bambang, pengembangan penelitian yang berkelanjutan menjadi hal yang sangat penting. Sebab ilmu pengetahuan teknologi bergerak dengan pesat.
"Hasil riset ini masih bisa dilanjutkan lagi, dihilirkan lagi. Mungkin dilakukan orang lain dengan teknologi yang berbeda, tapi yang penting ada kontinuitas dari hasil riset," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id