"Untuk menunjang pembelajaran secara daring, kami sudah menyiapkan Inherent sebagai learning network," kata Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud, Nizam, dalam Konferensi video, Rabu 22 April 2020.
Pengembangan Inherent sendiri sejatinya telah dimulai sejak tahun 1980. Selanjutnya, pihaknya juga menyiapkan layanan pendidikan lainnya, yakni ID-Ren dan Sistem Pembelajaran Daring (Spada) untuk mahasiswa.
"2015 kita sudah melahirkan SPADA. Ini bisa diikuti seluruh mahasiswa Indonesia," lanjutnya.
Baca juga: PTS Arahkan Mahasiswa Akhir Teliti Fenomena Covid-19
Di dalamnya, kata Nizam terdapat berbagai pengetahuan dan berbagai bahan perkuliahan dari berbagai universitas di Indonesia. Pada pembentukannya, SPADA memang telah diproyeksikan sebagai dasar pembelajaran daring secara gratis.
"Kita isi dengan link dari 250 lebih perguruan tinggi. Mereka ikut berbagi pembelajarannya, jadi mahasiswa bisa masuk mengambil bahan belajar dan tidak berbayar," jelas Nizam.
Bahkan bahan perkuliahan dari universitas manca negara juga ada di dalam Spada. Misalnya saja dari Universitas Harvard.
Bagi Nizam, SPADA menjadi salah satu layanan ketika mahasiswa kesulitan mengakses pembelajaran. Ke depan SPADA akan terus digunakan untuk menjawab tantangan pendidikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id