“ORTN sangat membutuhkan fondasi-fondasi dasar berbagai bidang keilmuan untuk menunjang kegiatan risetnya. Mulai dari fisika, kimia, biologi, kesehatan, dan kedokteran,” kata Rohadi dikutip dari laman brin.go.id, Jumat, 21 Oktober 2022.
Rohadi memaparkan keunggulan penggunaan energi nuklir sebagai pembangkit listrik di Indonesia dalam rangka mendukung Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Dia menyebut kelebihan nuklir dibandingkan dengan yang lain, yaitu non-intermitten, stabil.
"Bahkan, bisa setahun lebih untuk beberapa jenis tanpa refuel. Jadi, tidak tergantung faktor lingkungan, bahkan transportasi tidak berpengaruh. Sangat stabil untuk menghasilkan listrik. Kemudian yang kedua nature emission, jadi tidak melepaskan karbon,” jelas Rohadi.
Sementara itu, Wakil Rektor V Bidang Riset dan Inovasi Universitas Brawijaya, Bambang Susilo, menjelaskan latar belakang diperlukannya kolaborasi riset antara BRIN dan UB. Dia menyebut ke depan Indonesia harus sudah membicarakan perihal kedaruratan energi dan pangan.
“Diharapkan Indonesia bisa mandiri dalam penyediaan energi dan pangan bagi masyarakat Indonesia. Mari kita sama-sama bekerja untuk negara kita, untuk bangsa kita. Sehingga, ke depan kita bukan lagi berbicara food security dan energy security, tetapi saya yakin Indonesia mampu untuk food and energy severity,” ujar Bambang.
Bambang berharap kolaborasi riset antara BRIN dan UB dapat menghasilkan produk-produk yang berinovasi dan bisa diterapkan di masyarakat. Dengan keterbatasan, UB dan BRIN juga memiliki potensi luar biasa besar.
"Mari kita bekerja sama sehingga dapat dihasilkan produk-produk hasil penelitian yang bisa diterapkan di masyarakat. Ke depan kita bisa mandiri energi, mandiri pangan untuk bangsa kita, dan ketahanan energi, ketahanan pangan untuk dunia,” harap dia.
Kepala Pusat Riset Teknologi Daur Bahan Bakar Nuklir dan Limbah Radioaktif (PRTDBBNLR) BRIN, Syaiful Bakhri, berharap kerja sama riset ini memperkuat riset antara BRIN dan UB. Dia juga berharap pertemuan ini semakin mempererat rencana kerja sama kita ke depan.
"Sangat tepat bagi kami di ORTN, khususnya di Pusat Riset Teknologi Daur Bahan Bakar Nuklir dan Limbah Radioaktif untuk memperkuat riset di UB maupun di BRIN. Kita bisa mendiskusikan, membahas dan merumuskan kira-kira riset apa saja yang bisa kita lakukan bersama. Kemudian selanjutnya kita agendakan penandatangan perjanjian kerja sama antara Universitas Brawijaya dan BRIN. Kami berharap riset-riset ini berdampak baik untuk kemajuan UB dan juga kemajuan BRIN,” tutur Syaiful.
| Baca juga: BRIN Kenalkan NUTEC Plastics, Teknologi Nuklir untuk Pengendalian Pencemaran Plastik |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id