Ilustrasi sosial media. DOK Medcom
Ilustrasi sosial media. DOK Medcom

Dosen Psikologi Unesa Ungkap Faktor Ngemis Online hingga Solusi Mencegahnya

Renatha Swasty • 01 Februari 2023 11:50
Jakarta: Fenomena live streaming mandi lumpur di TikTok menuai kecaman publik. Menteri Sosial Tri Rismaharini sampai mengeluarkan edaran untuk mencegah 'ngemis online' itu.
 
Dosen psikologi Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Riza Noviana Khoirunnisa, menyebut ada banyak faktor terjadi ngemis online, yaitu:

1. Ekonomi dan tergiur cuan

Pertama, kata Riza, faktor himpitan ekonomi memotivasi kreator konten melakukan aksi tersebut. Pengguna Tiktok yang mencapai 1,4 miliar orang (data April 2022) dan Indonesia sebagai pengguna terbanyak kedua di dunia menjadi lahan basah bagi pencari cuan di dunia maya.
 
Aktivitas siaran langsung di TikTok memang yang paling diburu pembuat konten karena bisa mendapatkan gift dari audiens. Saat siaran langsung, audiens memberikan gift dengan jumlah tertentu.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Jenis gift bermacam-macam. Misalnya, mawar senilai 1 koin, panda senilai 5 koin, lolipop 10 koin, cermin 30 koin, hati 100 koin, nasi tumpeng 300 koin, mutiara 800 koin, dan bianglala 3.000 koin.
 
Selain itu, juga ada gift bergambar TikTok Universe dengan nilai 34.999 koin. Lalu, gambar Singa bernilai 29.999 koin, Roket 20,000 koin, dan Planet 15.000 koin. Selain itu, masih banyak jenis gift lainnya.
 
Diperkirakan, setiap 13 koin senilai sekitar Rp3.200. Misalnya, koin terkumpul hingga 17.500 apabila dirupiahkan bisa mencapai Rp4.121.000. Angka ini akan diterima konten kreator setelah dipotong biaya admin saat pencairan.

2. Mentalitas

Kedua, faktor mentalitas masyarakat senang mencari cuan secara instan juga tidak lepas dari munculnya konten eksploitatif baik itu terhadap anak maupun lansia. Riza menyebut persoalan mental ini sangat krusial dan sulit diubah karena berkaitan dengan kemalasan, persaingan kerja, keterampilan, dan sebagainya.
 
“Mereka ini kan tergiur dengan cuan dan enggak mau susah-susah akhirnya bikin lan konten yang begitu dan itu terbukti bisa mendapatkan hasil,” ujar Riza dikutip dari lamn unesa.ac.id, Rabu, 1 Februari 2023.

3. Ada ‘Pasar’

Konten ngemis online juga bisa berkembang tidak lepas dari kemurahan hati audiens memberikan gift kepada penyiar konten. Riza menuturkan di sini ada transaksi antara pembuat konten dengan penikmat konten tersebut.
 
Pembuat konten termotivasi terus memproduksi konten tersebut lantaran mendapat reward dari audiens. Riza mengatakan ini bisa mengarah pada kecanduan mendapatkan reward satu sisi dan menikmati konten di sisi lainnya.
 
“Menariknya mengapa audiens memberikan reward untuk konten semacam ini?” tutur dia.
 
Riza menilai hal itu karena faktor kasihan melihat lansia mandi lumpur. Atau bisa juga karena penyalahgunaan simpati.
 
Dengan kata lain, kata dia, orang yang mampu merasa harus melindungi yang kurang mampu lewat pemberian gift dan sebagainya. Selain itu, juga karena waktu luang pengguna Tiktok secara tidak langsung membawanya menjelajahi berbagi konten termasuk mandi lumpur.
 
“Mungkin awalnya penasaran, karena sudah melihat lalu kasihan dan memberi reward berupa gift. Besok lagi kalau nganggur dan masuk di medsos kembali lagi ke konten-konten itu lagi,” beber dia.

Solusi mencegah ngemis online

Riza mengapresiasi gerak cepat pemerintah mengeluarkan edaran dan aparat yang menelusuri lokasi pembuatan konten mandi lumpur tersebut. Namun, peran pemerintah dan semua pihak terkait jangan cuma sampai mengeluarkan ultimatum saja.
 
"Tetapi juga harus sampai menuntaskan faktor-faktor penyebab lainnya seperti angka kemiskinan, mentalitas, dan sebagainya," tutur dia.
 
Riza menyebtu selama akar persoalan tidak teratasi, ngemis dalam berbagai bentuk lain akan terus bermunculan. Selain itu, dia juga mendorong penikmat konten tak memberikan apresiasi, atensi, atau membiarkan pembuat konten yang mengarah pada kegiatan eksploitasi atau ngemis online.
 
"Kalau menemukan konten semacam itu bisa dilaporkan atau setidaknya jangan didukung," ujar dia.
 
Baca juga: Kominfo Bakal Tertibkan Konten Ngemis di Medsos

 
(REN)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif