Dosen Sekolah Vokasi IPB, Vieta Annisa Nurhidayati, memberikan kuliah tamu di Ewha Womans University. DOK IPB
Dosen Sekolah Vokasi IPB, Vieta Annisa Nurhidayati, memberikan kuliah tamu di Ewha Womans University. DOK IPB

Dosen SV IPB Berikan Kuliah Soal Eating Out Culture di Ewha Womans University Korea

Renatha Swasty • 20 Juni 2023 14:57
Jakarta: Dosen IPB University dari Program Studi (Prodi) Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi (MIJMG) Sekolah Vokasi, Vieta Annisa Nurhidayati, menjelaskan eating out culture atau budaya makan di luar rumah bukan sekadar untuk memenuhi kebutuhan. Hal itu disampaikan saat memberikan kuliah tamu di Ewha Womans University, Republik Korea.
 
Eating out culture atau budaya makan di luar rumah dilakukan bukan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga sebagai rekreasi dan ekspresi sosial,” kata Vieta mengutip penelitian Warde A dan Martens L dalam kuliah tamu bertema ‘Eating out culture in Indonesia: then and now’ dalam keterangan tertulis, Selasa, 20 Juni 2023.
 
Dia memaparkan kegiatan makan di luar rumah bagi masyarakat Indonesia banyak digunakan sebagai agenda untuk mempererat hubungan keluarga dan komunitas dalam berbagai perayaan maupun acara penting lainnya. Di Jawa Barat misalnya, banyak kegiatan seperti botram, cucurak, dan arisan yang merupakan budaya makan di luar oleh berbagai komunitas untuk mempererat tali silaturahmi.

“Di level keluarga, makan di luar rumah biasa dilakukan di hari-hari penting seperti hari ulang tahun keluarga ataupun di akhir pekan sebagai bentuk rekreasi. Hal ini menunjukkan tingginya frekuensi makan di luar rumah masyarakat Indonesia,” ungkap dia.
 
Vieta mengatakan saat ini Korean food atau K-food tengah digandrungi banyak masyarakat Indonesia. Hal ini dibuktikan dari berbagai tren makanan Korea yang ditemui selama beberapa tahun ke belakang seperti garlic cheese bread dan dalgona coffee.
 
Belum lagi, berbagai makanan yang diperkenalkan melalui drama korea atau drakor seperti tteokbokki, buldak chicken, dan odeng. Dia mengatakan industri makanan Korea menjadi sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia.
 
Vieta juga memperkenalkan konsep halal kepada peserta kuliah. Dia mengatakan mayoritas konsumen Indonesia adalah muslim yang mengonsumsi makanan halal.
 
"Sehingga ini perlu menjadi perhatian produsen industri makanan Korea yang akan mengembangkan bisnis di Indonesia,” tutur dia.
 
Vieta memberikan kuliah umum di Department of Nutritional Science and Food Management, Ewha Womans University, Republik Korea. Kuliah digelar tatap muka di Human Ecology Building (Morris Hall), beberapa waktu lalu.
 
Kegiatan dibuka oleh Associate Prof Sunhee Seo yang merupakan profesor di bidang manajemen penyelenggaraan makanan di Ewha Womans University. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari special lecture di bidang manajemen penyelenggaraan makanan.
 
Kuliah dihadiri sembilan mahasiswa program sarjana dengan peminatan Food Service Industry Track dan lima mahasiswa program pascasarjana di bawah Food Service Management Research Laboratory.
 
Baca juga: Kepoin Prodi D4 Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi Sekolah Vokasi IPB

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan