Laporan keuangan menjadi acuan guna mengetahui perkembangan maupun menentukan strategi ke depan suatu perusahaan baik kecil maupun besar.
Oleh karena itu, pembuatan laporan keuangan tidak dapat diabaikan prosesnya dan harus dibuat secara jelas. Yuk simak penjelasan soal laporan keuangan berikut ini:
Pengertian laporan keuangan
Melansir laman BFI Finance, pengertian laporan Keuangan menurut ahli, di antaranya Kasmir (2016:7) mengatakan laporan keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau periode tertentu.Arief Sugiono dan Edi Untung (2016:1) berpendapat laporan keuangan adalah hasil akhir dari kegiatan akuntansi (siklus akuntansi) yang mencerminkan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
Laporan keuangan adalah dokumen penting berisi mengenai catatan data keuangan bisnis atau perusahaan baik transaksi maupun kas yang berasal dari pembukuan. Segala bentuk transaksi yang terjadi pada suatu bisnis atau perusahaan, mulai dari transaksi pembelian, penjualan, serta transaksi keuangan lainnya, semuanya akan tercatat dalam jenis laporan keuangan.
Jadi, berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan laporan keuangan merupakan suatu laporan atau dokumen yang berisikan informasi mengenai kondisi atau gambaran situasi kinerja keuangan suatu bisnis atau perusahaan pada periode tertentu.
Laporan keuangan berisi perhitungan keuntungan perusahaan, kerugian, bahkan pembayaran pajak bergantung dengan laporan keuangan.
Jenis laporan keuangan
Dalam membuat laporan keuangan terdapat beberapa jenis. Hal ini lantaran dalam bisnis ada banyak jenis transaksi yang dilakukan. Berikut jenis-jenis laporan keuangan:1. Laporan Neraca Keuangan
Neraca Keuangan merupakan jenis laporan keuangan suatu perusahaan yang mencatat informasi terkait aset, kewajiban yang harus dibayarkan kepada pihak lain, dan modal yang dimiliki pemilik bisnis pada suatu periode tertentu.Neraca merupakan sebuah laporan keuangan perusahaan yang menunjukkan kondisi, informasi, dan posisi keuangan suatu bisnis dalam periode tertentu. Dengan adanya Neraca Keuangan ini, akan memudahkan pemilik bisnis mengidentifikasi aset, kewajiban, dan modal yang dibutuhkan pada periode mendatang.
Terdapat tiga unsur dalam laporan neraca keuangan, yaitu:
- Aktiva: aset yang dimiliki oleh entitas bisnis yang digunakan untuk menunjang kegiatan bisnis dan dapat diubah kedalam bentuk uang tunai. Aset tersebut dapat berupa aset fisik maupun non-fisik yang berasal dari kegiatan transaksional atau aktivitas masa lalu. Contoh aset dalam sebuah bisnis yaitu kas/uang, tanah, peralatan mesin, peralatan inventaris, dan properti. Sedangkan, untuk aset yang berbentuk non-fisik dapat berupa royalti, hak paten, dan kekayaan intelektual. Biasanya, pos Aktiva berada di posisi kiri pada Laporan Neraca Keuangan.
- Kewajiban: hutang yang dimiliki suatu entitas bisnis dan sifatnya wajib dibayarkan kepada pihak yang memberikan hutang. Contoh dari pos kewajiban ini, diantaranya pinjaman jangka pendek dan jangka panjang, pajak, obligasi, dan lain-lain. Biasanya pos kewajiban berada di sisi kanan pada Laporan Neraca Keuangan.
- Ekuitas: modal yang disertakan oleh pemilik suatu perusahaan. Ekuitas adalah hak kepemilikan atas aset perusahaan setelah dikurangi dengan kewajiban. Jumlah ekuitas ini akan berkurang jika pemilik perusahaan menarik sejumlah aset tertentu. Biasanya, letak pos ekuitas ini berada di sisi kanan Laporan Neraca Keuangan bersamaan dengan pos kewajiban.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan jenis laporan keuangan berisi tentang informasi apakah suatu perusahaan tersebut mengalami kerugian atau keuntungan pada periode tertentu. Laporan laba rugi biasanya dibuat pada akhir tahun atau akhir bulan.Terdapat empat unsur yang dimuat dalam laporan laba rugi, yaitu: Pendapatan (revenue), Beban (Expenses), Keuntungan (Profit), Kerugian (Loss). Penentuan laba yang didapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu Laba Kotor, Laba Operasional, Laba Sebelum Pajak, Laba Bersih, dan Laba Operasional Berjalan.
Melansir laman cimbniaga.co.id, terdapat dua cara yang digunakan untuk menyusun laporan laba rugi perusahaan, yakni:
- Single step atau dengan cara langsung: proses penghitungannya hanya perlu menambahkan pendapatan dari atas sampai bawah dalam satu kelompok. Kemudian dikurangi dengan total beban dan atau biaya dalam periode tersebut.
- Multiple step atau cara bertahap: perhitungan pendapatan dibagi menjadi dua kategori, yakni pendapatan operasional perusahaan yang berasal dari kegiatan pokok dan pendapatan non operasional. Pembagian ini juga berlaku untuk pengurangan beban dan biaya dalam periode tersebut.
3. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas atau yang juga disebut cash flow merupakan jenis laporan keuangan yang berisikan informasi mengenai pengeluaran dan pemasukan kas yang dilakukan suatu entitas bisnis selama periode tertentu. Informasi tersebut berisi detail mengenai jumlah kas yang diterima, beban dan pembayaran hutang, dan lain sebagainya.Sumber laporan arus kas bermacam-macam, misalnya dari hasil kegiatan operasional perusahaan, kas perusahaan, hingga pendanaan atau pinjaman yang didapat oleh perusahaan.
Terdapat tiga unsur penting yang harus dimuat dalam laporan arus kas, yaitu:
- Aktivitas Operasi (Operating Activities): dapat berasal dari penjualan barang atau jasa dari customer, pembelian perlengkapan dan peralatan perusahaan yang memiliki umur aset kurang dari 1 tahun, dan beban operasional lainnya. Arus kas dari aktivitas operasional memuat aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan.
- Aktivitas Investasi (Investing Activities): arus kas yang memuat transaksi atas pembelian aset yang memiliki umur lebih dari 1 tahun atau manfaat dalam jangka panjang. Contohnya, pembelian saham dan obligasi, pembelian properti, dan perlengkapan lainnya.
- Aktivitas Pendanaan (Financing Activities): dapat berasal dari aktivitas yang dapat menambah atau mengurangi modal perusahaan. Pos aktivitas pendanaan berkaitan erat dengan pembayaran dividen, pelunasan kredit/hutang jangka panjang, dan sejenisnya.
4. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal merupakan jenis laporan keuangan yang memuat informasi mengenai perubahan modal yang digunakan untuk pelaporan jika terdapat perubahan modal dalam perusahaan yang terjadi pada periode tertentu.Laporan ini dapat melihat berbagai perubahan terkait modal yang masuk dan yang digunakan untuk mengevaluasi dan merencanakan keuangan perusahaan di masa depan. Laporan ini umumnya disusun setelah laporan laba rugi dan neraca keuangan.
Laporan perubahan modal terdiri dari beberapa bagian penting, yaitu:
- Modal awal: informasi jumlah modal ada pada periode waktu tertentu.
- Penambahan modal: informasi terkait penambahan modal bisnis atau perusahaan selama periode waktu tertentu. Misalnya penambahan modal berupa pembayaran dividen, laba ditahan, penambahan modal disetor.
- Penurunan modal: informasi terkait penurunan modal yang ada di waktu tertentu. Misalnya penurunan modal di kuartal II akibat pembayaran dividen tahun lalu yang belum terbayarkan.
- Modal akhir: menampilkan jumlah modal akhir untuk waktu tertentu.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) merupakan jenis laporan keuangan yang berisikan informasi tambahan dari keempat laporan di atas untuk membantu memahami laporan keuangan yang ada.Adapun catatan tersebut biasanya terdiri dari beberapa sub bagian yang meliputi informasi umum mengenai suatu bisnis atau perusahaan. Misalnya nama perusahaan, alamat, dan tujuan didirikannya, metode yang dipakai selama proses penyusunan laporan keuangan, serta informasi transaksi dengan pihak-pihak tertentu, kontrak jangka panjang, risiko keuangan.
Fungsi Laporan Keuangan
1. Sebagai bahan evaluasi dan pengambilan keputusan
Hal ini lantaran laporan keuangan berisikan sederet informasi penting yang tersaji di dalamnya dapat dipertimbangkan untuk menyusun rencana atau tindakan di masa depan. Sehingga bisa membantu mengidentifikasi peluang serta menghindari ancaman bisnis yang mungkin terjadi sewaktu-waktu.2. Membuat transparansi keuangan
Laporan keuangan mampu memberikan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan secara transparan atau terang-terangan. Mulai dari informasi tentang laba rugi, aset, kewajiban, serta ekuitas pada waktu tertentu. Sehingga, pemilik bisnis atau pemangku kepentingan suatu perusahaan dapat mengetahui kinerja yang telah berjalan.Selain itu, laporan keuangan juga membantu para wirausahawan dalam mengelola keuangan bisnis menjadi lebih tertata. Nah, itulah informasi mengenai laporan keuangan. Semoga bermanfaat! (Dewi Larasati)
| Baca juga: Jurnal Khusus: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membuatnya |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id