"Juknisnya belum ada, jadi makanya Saya belum bisa menyosialisasikan (AN), Saya dasarnya apa kalau mau menyosialisasikan. Saya kira kendalanya teknis," kata Kepala Bidang SMP dan SMA Disdik DKI Jakarta, Muhamad Husin, dalam Webinar YouTube Pendidikan VOX Point, Minggu 25 Oktober 2020.
Dia membutuhkan Juknis tersebut dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jika juknis belum ada, pihaknya khawatir akan menimbulkan salah tafsir tentang konsep Asesmen Nasional itu sendiri di tengah masyarakat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Ini (AN) sudah kemana-mana (informasinya), namun sosialisasi tertinggal menurut Saya, sehingga tidak semua komponen yang ada bisa menyerap apa sih AN. Pikirannya masih UN aja padahal ini bukan UN," terang dia.
Baca juga: Sosialisasi Asesmen Nasional Minim, Guru Terpaksa Cari Tahu Lewat Medsos
Namun, pihaknya sudah siap dengan pelaksanaan AN. Husin menyebut Disdik DKI Jakarta telah siap melaksanakan AN melalui gambaran umum yang dia dapatkan.
"Kalau Jakarta tidak terlalu kaget dengan AN ini, karena sebelumnya Jakarta juga menjadi oversample PISA (Programme for International Student Assessment) tahun 2018. Persiapan kita pada oversampel PISA sosialisasi juga sudah bagus," terang dia.
Menurut Husin, PISA tidak jauh berbeda dengan AN, karena kedua hal tersebut diyakini memiliki esensi yang sama dalam melihat dan memberi penilaian terhadap siswa. Kendala sosialisasi tersebut merupakan masalah fundamental dalam mengimplementasikan AN, apalagi pelaksanaanya bakal terjadi kurang dari enam bulan lagi.
"Tapi kami sudah pelatihan secara teknis, tim saya sudah dilatih untuk persiapan teknis baik SMP dan SMA sudah siap, tapi uji coba masih ada kendala, secara teknis masih ada kendala, enggak tahu bisa dilakukan Maret (atau tidak)," ucap dia.
Meskipun timnya siap melakukan pemberitahuan kepada warga pendidikan, namun jika belum ada juknis dari Kemendikbud, pihaknya tetap belum berani melakukan sosialisasi. Dia memutuskan untuk menunggu juknis tersebut.
(CEU)