"(AN) hanya evaluasi siswa, tentu lebih sedikit, karena kita tidak memberikan tes UN kepada semua siswa. Hanya sampel," ujar Ainun dalam konferensi virtual 'Capaian Satu Tahun Kemendikbud', Selasa, 27 Oktober 2020.
Ainun mengatakan, AN jauh lebih murah karena evaluasi pembelajaran tidak langsung menyasar pada siswa. AN hanya menjadi tolak ukur kualitas pendidikan di sekolah.
"Kita tidak langsung evaluasi siswa. Yang evaluasi siswa itu guru, karena guru yang tahu siswa yang dievaluasi secara komprehensif," lanjutnya.
Kepala Biro Perencanaan Kemendikbud, Samsuri, menyatakan, AN bukan hanya sekadar Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Ia pun mengamini anggaran AN tak sebesar UN.
Baca: Penting Diketahui, Ini Perbedaan Asesmen Nasional dan Ujian Nasional
Anggaran AN di 2021 sekitar Rp155 miliar. Namun, nominal itu bukan hanya dialokasikan untuk AN, tapi ada pengembangan model-model atau kajian.
"Kemudian terkait sosialisasi dan pendampingan implementasi kurikullum yang bisa dibilang baru, tapi masih mengadopsi kurikulum 2013," jelas Samsuri.
Berkaca pada pelaksanaan UN tahun ajaran 2019, dana yang dikeluarkan sebanyak Rp211 miliar. Jumlah ini memang menurun dari anggaran 2018 yang mencapai Rp500 miliar.
Sedangkan pada 2020, UN dibatalkan karena kondisi pandemi covid-19. Anggaran yang sebelumnya dialokasikan untuk UN direalokasi untuk penanganan korona. Jumlahnya mencapai Rp405 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News