Gubernur Jawa Barat, dedi Mulyadi. Foto: Instagra, @dedimulyadi71
Gubernur Jawa Barat, dedi Mulyadi. Foto: Instagra, @dedimulyadi71

Berpotensi Membebani Orang Tua Siswa, Dedi Mulyadi Ingin Hapus 'Tradisi' Wisuda Sekolah

Citra Larasati • 05 Maret 2025 11:26
Jakarta: Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengusulkan penghapusan wisuda sekolah untuk jenjang TK, SD, dan SMP. Menurutnya, wisuda di jenjang sekolah hanya akan menambah biaya ekstra dan berpotensi memberatkan orang tua siswa.
 
Dedi berpendapat, prosesi wisuda lebih cocok digelar di jenjang pendidikan tinggi, seperti untuk kelulusan diploma, S1, S2, dan S3. Ia menilai acara wisuda di tingkat sekolah dasar hingga menengah hanya akan menambah beban biaya bagi orang tua siswa.
 
“Saya melarang di sekolah itu bikin kegiatan wisuda, karena wisuda itu menurut saya cocoknya S1 atau Diploma 3. Ini TK di wisuda, SD wisuda, SMP wisuda, nah ujung wisuda ini kan biaya lagi, ribut lagi,” ujar Dedi dalam unggahan di akun Instagram resminya @dedimulyadi71, dikutip Rabu, 5 Maret 2025.

Sebagai alternatif, Dedi menyarankan agar kelulusan tetap diselenggarakan di sekolah dengan acara yang lebih sederhana. Ia juga mengusulkan pembangunan gedung pertunjukan di setiap sekolah agar kegiatan seperti perpisahan, pertunjukan seni, atau pemutaran film edukatif bisa dilakukan tanpa perlu menyewa tempat di luar sekolah.
 
“Jika memungkinkan, pemerintah provinsi akan membangun ruang pertunjukan di setiap sekolah. Atau kalau sekolahnya luas, kami akan bangunkan gedung pertunjukan berkapasitas seribu hingga seribu lima ratus orang agar kegiatan sekolah bisa tetap berlangsung tanpa biaya tambahan,” tambahnya.
 
Baca juga:  Kapan SPMB 2025 Dibuka? Pantau Pengumumannya di Tanggal Ini

Selain itu, Dedi juga menyoroti tingginya biaya album kenangan siswa yang biasa dikeluarkan orang tua di penghujung masa sekolah. Ia mengusulkan agar dokumentasi kelulusan dialihkan ke format digital demi mengurangi pengeluaran.
 
“Bisa dibuat digital, lebih murah. Tinggal dipotret, album kenangannya cepat, disimpan di Google Drive,” jelasnya.
 
Ia pun mengakui bahwa dirinya lebih memilih menyimpan kenangan dalam bentuk digital dibandingkan album fisik. Usulan ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi masyarakat serta mendorong efisiensi dalam penyelenggaraan kegiatan sekolah, sehingga pendidikan tetap menjadi prioritas utama tanpa beban biaya yang tidak perlu.  (Antariska)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan