"Begini, Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) kan mau menjadi presiden lima tahun lagi. Yang diperlukan sekarang bukan mengganti rektor, tapi ganti menterinya," kata Fahri Hamzah, di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2019.
Pimpinan DPR Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kokesra) itu mengungkapkan, anggapan bahwa rektor asing mampu meningkatkan kualitas perguruan tinggi (PT) di Indonesia merupakan pemahaman yang salah.
Untuk meningkatkan kualitas dan peringkat PT di level internasional, tak perlu dengan mengimpor rektor asing.
"Pokoknya, menteri yang otaknya (berpikirnya) cuma orang asing yang mampu (meningkatkan kualitas PT di Indonesia) itu otaknya enggak benar," kata Fahri Hamzah.
Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) berencana akan mendatangkan rektor asing untuk memimpin perguruan tinggi negeri di Indonesia. Langkah tersebut diambil untuk memperbaiki kualitas pendidikan tinggi.
Pola tersebut telah dilakukan di beberapa negara. Misalnya, Universitas Teknologi Nanyang, Singapura. Kampus yang berdiri pada 1991 itu masuk dalam daftar 12 universitas terbaik dunia karena dipimpin rektor asing.
Begitu pula dengan universitas di Arab Saudi yang mampu merangkak dari peringkat 800 menjadi peringkat 189 terbaik di dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News