Kepala Program Studi Arsitektur UPH Andreas Wibisono. Foto: Medcom/Ilham Pratama
Kepala Program Studi Arsitektur UPH Andreas Wibisono. Foto: Medcom/Ilham Pratama

Kembangkan Studio Riset, Mahasiswa UPH Gelar Pameran Desain Arsitektur

Ilham Pratama Putra • 08 Juni 2024 19:16
Jakarta: Program Studi Arsitektur Universitas Pelita Harapan (UPH) menggelar pameran desian arsitektur Elements 2024. Hasil karya mahasiswa yang dipamerkan adalah bentuk riset studio selama satu semester pembelajaran. 
 
"Mahasiswa yang terlibat sebanyak 29 mahasiswa dari angkatan 2022.  Jadi pada fase pertama adalah Studio Riset yang berfokus untuk membekali siswa dengan keterampilan dan pengetahuan penting untuk mengerjakan proyek desain. Fase kedua adalah Studio Desain yang menguji keterampilan mahasiswa menyelesaikan proyek desain," kata Kurator Studio, Emanuel Agung Wicaksono di Jakarta, Sabtu 8 Juni 2024.
 
Kedua fase tersebut membutuhkan pemikiran kritis, komunikasi yang efektif, dan kemampuan untuk menghasilkan solusi desain yang menarik yang memenuhi kebutuhan klien dan pengguna. Dengan kesinambungan tersebut diharapkan setiap mahasiswa memiliki waktu yang cukup untuk menyusun dasar yang kuat dalam setiap proses desain dan dapat menyampaikannya dengan efektif.

Kepala Program Studi Arsitektur UPH Andreas Wibisono menjelaskan, para mahasiswa diminta untuk mengeksplorasi masalah desain, menghasilkan ide, dan mengembangkan solusi. Pameran ini akan menampilkan sejumlah gambar dengan berbagai ukuran dan 30 model pembelajaran, menampilkan kreativitas dan inovasi. 
 
"Pada studio ini kami memfokuskan diri pada aspek tektonika dan pengaruhnya pada kualitas ruang. Khusus untuk membahas tektonik berdasarkan elements bangunan yakni: partisi, lantai, plafon dan atap. Kami mencoba melihat sisi lain dari masing-masing komponen bangunan tersebut tidak sebagai obyek bangunan belaka namun menggali sisi lainnya sebagai modal untuk melakukan abstraksi sehingga diharapkan menghasilkan kebaruan pemikiran terkait elements arsitektur," ungkapnya.
 
Andreas menambahkan, jika proyek ini juga pembuktian bagi inovasi dan kreativitas mahasiswa. Bahkan banyak inovasi yang belum sempat terpikirkan bagi para dosen sendiri.
 
"Mahasiswa lebih kreatif, lebih tahu banyak bahkan dari dosennya. Banyak ekplorasi media yang kita lihat, ini menandakan kebebasan edukasi saat ini sangat berdampak. Tapi ini bukan soal hasil jadinya saja. Prosesnya terjadi selama dua semester. Semester riset sama semester desain," pungkas Andreas.
 
Baca juga:  Mahasiswa Dituntut Kreatif, AI Tak Boleh 100% Kuasai Bidang Pariwisata
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan