Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Chairman GEM Co. Ltd China Xu Kaihua - Istimewa
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Chairman GEM Co. Ltd China Xu Kaihua - Istimewa

Perkuat Industri Nikel, Luhut Temui Sarjana S2 Metalurgi di Morowali

Renatha Swasty • 27 September 2022 11:27
Jakarta: Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengapresiasi langkah Chairman GEM Co. Ltd China Xu Kaihua mengirimkan 22 sarjana Indonesia mengambil pendidikan S2 bidang Metalurgi di Central South University, Ximen, China. Ke-22 master metalurgi yang baru diwisuda itu kini memperkuat pengembangan industri nikel di Morowali, Sulawesi Tengah.
 
“Tidak banyak pengusaha yang mau memikirkan bisnis dan pengembangan sumber daya manusia secara bersamaan. Prof Xu merupakan pengusaha yang berbeda dan saya berterima kasih atas inisiatif untuk mendidik anak-anak Indonesia menjadi ahli di bidang metalurgi,” ujar Luhut dalam keterangan tertulis, Selasa, 27 September 2022.
 
Luhut semakin kagum dengan rencana Xu mengirimkan lagi 50 sarjana Indonesia yang bekerja di perusahaannya di Morowali untuk memperdalam ilmu Metalurgi di China. Kehadiran ahli metalurgi ini semakin memperkuat pembangunan industri metal di Indonesia.

Xu menjelaskan Indonesia merupakan ibu kota nikel dunia. Sebab, dari 100 juta ton nikel di dunia, sekitar 50 juta ton ada di Indonesia. Atas dasar itulah, Indonesia pantas menjadi pusat pengembangan nikel dunia.
 
Salah satu yang dilakukan Xu di Morowali adalah membangun museum industri nikel. Di dalam museum yang ditata dengan suasana penambangan nikel, diuraikan sejarah ditemukan nikel sebagai mineral nomor 28 dan kini menjadi salah satu harapan masa depan umat manusia untuk mendapatkan energi bersih.
 
Museum yang terletak di dalam kawasan industri Morowali itu sekaligus diresmikan oleh Menteri Luhut. Xu membangun industri pengolahan laterit nikel dengan metode hidrometalurgi yang lebih ramah lingkungan.
 
Dalam kunjungan sekitar tiga jam di Morowali, Luhut juga melihat kemajuan industri baru yang sedang dalam pembangunan. Dua Industri yang sedang dipersiapkan di PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) adalah industri daur ulang baterai berkapasitas 40 ribu ton dan industri cobalt-nickel yang akan menyerap investasi baru sekitar Rp3,8 triliun oleh dua perusahaan berbeda.
 
Sebelum berangkat ke Morowali, Luhut memberikan pengarahan kepada peserta kursus reguler Sekolah Staf Komando Angkatan Darat di Bandung. Luhut menyampaikan tantangan besar yang sedang dihadapi dunia dan langkah yang dipersiapkan untuk menuju negara dengan kekuatan ekonomi dunia nomor lima di dunia pada 2050.
 
Salah satu yang disampaikan Luhut adalah industrialisasi terhadap sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Industrialisasi yang berhasil dilakukan adalah pengembangan nikel di Morowali.
 
Ekspor iron and steel pada 2014 masih sekitar USD1,1 miliar, sekarang ini sudah meningkat 19 kali lipat menjadi hampir USD21 miliar. Dengan ditopang pelabuhan dan bandar udara khusus, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mengelola kawasan industri berbasis nikel yang terintegrasi dengan produk utama berupa nikel, stainless steel, dan carbon steel.
 
Industri pendukungnya terentang dari coal power plant, pabrik mangan, silikon, chrome, kapur, kokas, dan lainnya. Kawasan Industri IMIP merupakan kerja sama antara BintangDelapan Group dari Indonesia dan Tsingshan Steel Group dari China.
 
Baca juga: Mengenal Jurusan Teknik Metalurgi: Mata Kuliah dan Prospek Kerja 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan