Berbagai skema dan aturan terkait protokol kesehatan pun diatur lewat Surat Keputusan Bersama Empat (SKB) Menteri. Menjaga keselamatan dan kesehatan para pelajar dan tenaga dibuat sedetil mungkin.
Direktur Pembinaan SMA Kemendikbud, Purwadi Sutanto menyebut protokol kesehatan tidak hanya dibuat dan ditegakkan di sekolah saat PTM terbatas berlangsung. Namun juga transportasi pelajar dan guru dari rumah ke sekolah ataupun sebaliknya mesti mendapat perhatian.
"Transportasi ini kan menjadi layanan anak-anak. Bagaimana anak-anak itu aman saat dia berangkat dan pulang ke sekolah," kata Purwadi dalam dialog Fortadikbud di Hotel Santika Bogor, Sabtu, 17 April 2021.
Baca: KPAI Minta Uji Coba PTM Tak Diterapkan untuk PAUD
Purwadi menyebut sebaiknya orang tua dapat mengantar dan menjemput anak saat PTM terbatas. Hal ini guna mengurangi risiko anak berkumpul saat akan berangkat dan jam pulang sekolah.
"Kalau bisa transportasi itu orang tua supaya menjaga anak-anak tetap selamat dan sehat," jelasnya.
Kalaupun orang tua tidak bisa, dia berharap Pemerintah Daerah (Pemda) bisa memberikan fasilitas transportasi kepada pelajar. Hal ini agar seluruh kegiatan pelajar di luar sekolah dapat terpantau.
"Seperti di Bogor kan ada wacana Wali Kota Bima Arya menyewa dan membiayai anak-anak pakai angkot. Jadi jelas dia saat jam berangkat harus angkut anak sekolah dan pulang juga begitu," jelasnya.
Purwadi ingin pemantauan PTM terbatas dilakukan secara ketat. Hal ini agar proses pembelajaran di tengah pandemi dapat mengalami perbaikan. "Kita harus terus mencoba terus dan melakukan banyak best practice di lapangan," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News