Maria Gracela bersama hasil inovasi produk BeetaBeauty, Humas UKWMS.
Maria Gracela bersama hasil inovasi produk BeetaBeauty, Humas UKWMS.

Karya Mahasiswi UKWMS

Racik Umbi Bit Merah Jadi Tabir Surya

Citra Larasati • 03 Oktober 2018 13:06
Jakarta: Mahasiswi Fakultas Farmasi, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Maria Gracela, berhasil membuat tabir surya (sunscreen) yang diberin ama Beetabeauty.  Seperti namanya, produk ini terbuat dari bahan umbi bit merah, yang mengandung oksidan tinggi, dan bermanfaat bagi tubuh.
 
Umbi bit merah atau yang memiliki nama latin Beta Vulgaris sering dicari dan dikonsumsi oleh masyarakat belakangan ini.  Umbi bit mengandung banyak manfaat yang baik bagi tubuh,  seperti kandungan antioksidan yang tinggi. 
 
"Selain manfaat kesehatan, ternyata umbi bit merah juga memiliki manfaat lain sebagai pewarna dalam kosmetik tata rias," kata Maria, dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, di Jakarta, Rabu, 3 Oktober 2018.

Meski kaya akan kandungan baik, namun sayangnya belum ada produk kosmetik perawatan kulit (skin care) yang terbuat dari umbi tersebut.  Padahal umbi bit merah memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi produk skin care yang bermanfaat, dan berdaya jual tinggi. 
 
Kesempatan emas Inilah, yang kemudian menginspirasi Maria, untuk membuat gel tabir surya (sunscreen) berbahan dasar umbi bit merah.  Produk ini sangat penting, terutama bagi para wanita untuk melindungi, dan menjaga kecantikan kulit.
 
"Karena kulit yang terus menerus terpapar sinar UV (ultra violet) dari matahari dapat mengalami kerusakan," jelas Maria.
 
Baca: UKWMS Luncurkan Program 2+2 Joint Degree
 
Sunscreen merupakan salah satu varian produk skin care yang berfungsi untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari.  Menurut penelitian, umbi bit merah ini mengandung senyawa betalain yang cukup tinggi, yaitu sekitar 127,7 mg per 100 gram umbi bit merah segar. 
 
Senyawa ini berfungsi sebagai penangkal radikal bebas, salah satunya adalah paparan sinar UV berlebihan yang dapat membahayakan kulit.  Hal itu pula yang menjadi alasan utama digunakannya umbi bit merah untuk tabir surya.
 
"Tentunya, produk ini menjadi angin segar untuk dilakukannya penelitian umbi bit merah sebagai produk skin care," tutur Maria.
 
Bahan baku dari produk ini, terbuat dari ekstrak umbi bit merah yang telah distandarisasi untuk menjamin mutunya. Maria menceritakan, bahwa umbi bit merah juga mudah untuk ditemukan.
 
"Contohnya di sentra agrobisnis dan beberapa pasar tradisional di Surabaya, seperti contohnya Pasar Keputran," sebut Maria.
 
Untuk satu produk sunscreen, dibutuhkan kurang lebih 350 gram (2-4 umbi bit merah). Formula yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya dengan basis gel. 
 
“Basis gel dipilih, karena memiliki karakteristik memberikan efek dingin setelah digunakan, dan mudah dioleskan, serta mudah diserap khasiatnya oleh kulit,” ucap Maria. 
 
Dalam penelitian ini, ia dibimbing oleh Farida Lanawati Darsono, S.Si., Msc. dan Dra. Hj. Liliek S. Hermanu, MS., Apt.  Pembuatan produk ini diawali dengan pembuatan ekstrak kental dari umbi bit merah, setelah ekstrak didapatkan, kemudian ditambahkan bahan-bahan tambahan, seperti gelling agent, humektan, water resistant agent, dan pengawet.
 
Pembuatan ekstrak ini membutuhkan waktu sekitar 24 jam, karena suhu pembuatan ekstrak harus dijaga.  Sedangkan untuk pembuatan gel sunscreen gel tidak membutuhkan waktu lama, yakni sekitar kurang lebih 30 menit.
 
Melalui uji pH, Viskositas, homogenitas, daya sebar, daya lekat, dan iritasi, Beetabeauty ini telah memenuhi standar aman untuk digunakan langsung pada kulit. Tampilannya khas, dengan warna merah keunguan serta bau khas umbi bit merah yang sedikit manis. 
 
"Jika dioles, gel sunscreen ini akan membuat kulit nampak bersih, dan merona sebagai tanda kesehatan, serta keceriaan kulit karena efek antioksidannya," ungkapnya.
 
Pembuatan ekstrak harus dijaga suhunya, karena senyawa aktif dalam umbi bit merah tidak tahan panas >70°C.  "Karena kalau lebih dari itu warna ekstrak akan menjadi coklat.  Hal ini menunjukkan, jika senyawa antioksidan telah rusak,” papar Maria.
 
Hal itulah, kata Maria, yang menjadi salah satu tantangan dalam membuat produk ini. Produk yang teruji dalam skala laboratorium ini, telah diujikan kepada puluhan panelis, salah seorang dari mereka bernama Flaviana. 
 
“Gelnya tidak lengket, terasa sejuk dan juga tidak meninggalkan warna merah di kulit,” ujar Flaviana tentang Beetabeauty. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan