Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta, Edy Suandi Hamid, menyebut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) harus turun tangan. Misalnya, lebih jeli melihat "biaya" yang ada di perguruan tinggi.
Dia mencontohkan saat pemilihan rektor di perguruan tinggi. Edy mengungkapkan di beberapa kampus oknum calon rektor butuh 'biaya' untuk memobilisasi dukungan.
"Kementerian harus melihat dan mendalami elemen seperti ini karena dengan adanya 'biaya' seperti itu bisa membuat pejabat terpilih berupaya untuk mengembalikan uang yang ia keluarkan, sehingga melakukan praktik koruptif saat menjabat," kata Edy kepada Medcom.id, Rabu, 11 Oktober 2023.
Edy menyebut pengawasan harus ada di seluruh sektor. Dia mengatakan tak boleh karena yang diawasi rektor, ada rasa takut dan sungkan dalam melakukan kontrol.
"Kekuasaan rektor seolah begitu besar sehingga sering berjalan one man show ini membuat ia bisa melakukan apa pun dan kontrol dari lembaga pengawasan baik dari Senat, mungkin juga dari wakil rektor bidang keuangan, dan juga dari masyatakat kampus sangat lemah," sebut dia.
Begitu pula pengawasan terhadap orang-orang di bawah rektor. Sebab, bisa jadi kasus korupsi juga berjalan di level bawah.
"Pengawasan dari atas yang rendah ke bawah juga bisa menyebabkan korupsi pada level di bawah. Pimpinan juga harus berkala melakukan audit dan sidak," ujar dia.
Baca juga: Celah Utama Tindakan Koruptif di Kampus Karena Pengawasan Lemah |
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News