Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim mengatakan jika saat ini masih ada sekolah yang belum menjalankan kurikulum tersebut. Ia pun menegaskan sekolah tersebut tak perlu panik.
Sekolah tersebut, kata dia, masih diberikan waktu untuk memulai implementasi. Masih diberikan waktu hingga tiga tahun untuk melakukan transisi kurikulum.
"Sisa 25 persen sekolahnya itu masih ada waktu deadline tiga tahun dari sekarang. Jadi tidak perlu terburu-buru, tidak perlu khawatir, tidak perlu tergesa-gesa," kata Nadiem dalam Raker di Komisi X DPR RI, Rabu 6 Maret 2024.
Nadiem memahami, tak mudah bagi sekolah melakukan transisi. Karena itu waktu diberikan kepada sekolah yang belum mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Penetapan Kurikulum Merdeka secara nasional akan diatur melalui Permendikbudristek. Aturan tersebut akan segera diterbitkan.
"Akan ada Permendikbudristek yang baru untuk menyatakan bahwa ini adalah kurikulum nasional," kata Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo di Gedung A Kemendikbudristek, Selasa 5 Maret 2024.
Untuk mempersipkan hal tersebut, pihaknya akan kembali berdiskusi dengan pemangku kepentingan. Di mana para pemangku kepentingan itu juga dilibatkan saat merancang kurikulum prototipe di tahun 2020.
"150 orang begitu ya, dari empat puluhan lebih lembaga yang hadir untuk memberi masukan pada draf Permendikbudristek ini," jelasnya.
| Baca juga: Nadiem Sebut Sekolah yang Belum Terapkan Kurikulum Merdeka Sulit Kejar Ketertinggalan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
