Pemenang OPSI 2023. Foto: Puspresnas
Pemenang OPSI 2023. Foto: Puspresnas

Perkuat OPSI, Kemendikbudristek-BRIN Kembangkan Pembinaan dan Mekanisme Baru

Citra Larasati • 12 November 2023 18:24
Jakarta:  Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan teknologi) Kemendikbdudristek dan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) tengah megembangkan pendekatan pembinaan dan mekanisme Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) baru agar lebih maksimal ke depannya.  Hal ini bagian dari implementasi manajemen talenta nasional di bidang riset dan inovasi.
 
OPSI adalah sarana untuk menyeleksi para peserta terbaik yang akan dibina oleh Puspresnas untuk mengikuti berbagai ajang kompetisi penelitian ilmiah tingkat internasional. "OPSI sekaligus sebagai sarana untuk mengidentifikasi dan menemukenali potensi talenta unggul di bidang riset dan inovasi sejak dini dan menjadi bagian penting dari proses manajemen talenta nasional,” ujar Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Maria Veronica Irene Herdjiono, dalam penutupan OPSI di Jakarta, dilansir dari keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu, 12 November 2023.
 
OPSI terus dikembangkan bersama BRIN. Lomba sejenis yang selama ini juga dilakukan oleh BRIN/Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yaitu Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR), sejak dua tahun ini tidak diselenggarakan lagi dan diakomodasi di dalam OPSI. 
 
“Bersama BRIN, secara bertahap kami sedang terus memadupadankan pendekatan pembinaan dan mekanisme kompetisi OPSI lebih optimal lagi ke depan," kata Irene.

Tahun ini akan dimulai dengan membangun norma, standar, prosedur dalam hal clearence ethic (bidang-bidang riset IPA yang memerlukan proses ujicoba) yang paling memadai dan pas untuk diikuti oleh peserta didik level SMP dan SMA.
 
"Pada kesempatan ini pun kami selenggarakan sarasehan/workshop bersama BRIN dan pemangku kepentingan untuk mengembangkan OPSI lebih kuat lagi sebagai bagian dari (Manajemen Talenta Nasional) MTN Bidang Riset dan Inovasi di mana BRIN adalah koordinator pelaksananya,” terangnya.
 
OPSI tahun ini diselenggarakan mulai tanggal 6-11 November 2023, bertempat di Universitas Tarumanagara dan di Hotel Peninsula, Jakarta. “Selama sepekan peserta telah memamerkan hasil karya penelitian, dan mempresentasikan penelitiannya di depan dewan juri, selain itu peserta juga mendapatkan pengetahuan penelitian dari Seminar OPSI,” tambah Irene. 
 
Senada dengan itu, Staf Ahli Bidang Manajemen Talenta, Tatang Muttaqin mengatakan OPSI dapat menjadi pemantik bagi generasi muda untuk terus berprestasi dan berinovasi, serta dapat menginspirasi anak muda lainnya untuk terus meningkatkan kreativitas mereka dalam berinovasi teknologi. 
 
“Terima kasih tahun ini kita sudah mulai membangun prosedur dan norma bagi pemberian clearence ethic yang dapat kita belajarkan kepada anak-anak sejak dini," jelasnya.
 
Kerja sama dengan BRIN, Universitas Tarumanagara, termasuk tim panitia pelaksana, peserta, tim pakar, juri, guru pembimbing, dan pihak pendukung lainnya akan terus kita perkuat dan kembangkan.
 
"Semoga kerja sama yang telah terjalin baik dapat terus berkembang sebagai upaya kolaborasi peningkatan kualitas pembinaan minat dan bakat talenta peserta didik di berbagai bidang,” tekannya. 
 
Merujuk gerakan Merdeka Belajar, Tatang menilai setiap orang berhak untuk merdeka dalam berprestasi, baik itu dalam aspek akademik maupun nonakademik. Menurutnya, setiap orang harus berani berkembang dan berproses serta bertanggung jawab atas pilihan yang diambil. “Fokus pada akademik itu penting, namun tentunya juga perlu diseimbangi dengan kemampuan berorganisasi serta bersosialisasi,” tegasnya. 
 
Kegiatan kesiswaan berperan besar dalam mewujudkan gerakan Merdeka Belajar dengan semangat merdeka berprestasi. Dengan demikian, pembinaan kegiatan siswa diarahkan pada berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia merdeka yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, terampil, kompeten dan berbudaya. Salah satu usaha pembinaan tersebut adalah melalui kompetisi di bidang riset dan penelitian ilmiah, yang telah dirumuskan dalam Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI).
 
Sejak dimulainya kompetisi ini di tahun 2012, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyadari pentingnya wadah bagi peningkatan kualitas lulusan maupun pembinaan kesiswaan yang ada di satuan pendidikan dasar dan menengah. Pelaksanaan OPSI diharapkan dapat menjadi sarana berkarya siswa untuk menumbuhkembangkan potensi dan kreativitas, mendorong kolaborasi dalam dan antar sekolah dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat. 
 
“OPSI memiliki peran penting dalam mempersiapkan talenta siswa untuk memenuhi kebutuhan inovasi masa depan yang seperti kita saksikan sudah ada tepat di depan mata. Semoga kegiatan ini nantinya mampu memunculkan inventor-inventor yang bedampak besar di berbagai bidang seperti industri, riset ilmiah, sosial ekonomi, dan lain sebagainya,” jelas Tatang. 
 
Baca juga: OPSI 2023, Pertama Kalinya Digelar Luring Pascapandemi

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan