"Pemenang MQKN 2023, yakni juara I, II, III dan harapan I, II, III pada masing-masing cabang lomba akan diberikan medali, piagam penghargaan, dan uang pembinaan dengan total hadiah mencapai Rp2,7 miliar," beber Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) M Ali Ramdhani saat membuka gelaran MQKN 2023 di Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur dalam keterangan tertulis, Rabu, 12 Juli 2023.
Dhani mengatakan MQKN ke-7 Tahun 2023 merupakan salah satu perantara dalam menjawab berbagai tantangan peradaban yang semakin cepat. MQKN ke-7 Tahun 2023 mengangkat tema 'Rekontekstualisasi Turats untuk Peradaban dan Kerukunan Indonesia'.
Dia berharap acara ini menjadi momentum santri dan mahasantri merawat NKRI melalui pemahaman kitab-kitab yang diajarkan oleh pendahulu. “Kegiatan ini kami harapkan mampu memotivasi dan meningkatkan kemampuan santri dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu-ilmu agama Islam yang bersumber dari kitab kuning,” kata Dhani.
Dalam kesempatan itu, Dhani juga mengukuhkan 94 dewan hakim dan 35 panitera yang akan menjadi juri dan mengawal lomba. Dhani mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung penyelenggaraan MQKN, Halaqah Ulama Nasional, dan Kemandirian Pesantren Expo.
"Khususnya, kiai Ghofur dan keluarga besar Pesantren Sunan Drajat yang berkenan menerima dengan sambutan luar biasa. Terima kasih Kiai," kata Dhani.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak, mengaku bahagia dan berterima kasih atas kepercayaan Kementerian Agama RI kepada Provinsi Jawa Timur sebagai tuan rumah MQKN 2023 yang tertunda selama tujuh tahun karena pandemi covid-19.
Dia berharap MQKN 2023 akan memberikan manfaat, keberkahan, serta dampak positif khususnya kepada Provinsi Jawa Timur dan Indonesia umumnya. "Saya harap pelaksanaan MQKN ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat bermanfaat bagi santri di seluruh Indonesia," harap dia.
Pembukaan MQKN 2023 turut dihadiri Pengasuh Pesantren Sunan Drajat Lamongan, KH Abdul Ghofur, pejabat Eselon 1, Staf Khusus dan Staf Ahli Kementerian Agama, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Se-Indonesia, Bupati Lamongan, Kankemenag Lamongan, dan seluruh Kafilah Provinsi dari seluruh Indonesia.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren), Waryono, mengungkapkan santri dan mahasantri akan mengikuti berbagai cabang lomba MQKN sesuai tingkatan/marhalahnya (Ula, Wustha, Ulya, dan Ma’had Aly). Seperti Fiqih, Nahwu, Akhlak, Tarikh, Tafsir, Ilmu Tafsir, Hadis, Ilmu Hadis, Balaghoh, Tauhid, Debat Bahasa Arab dan Inggris, Bahtsul Kutub, dan Debat Qanun.
Serta bakal ada Lalaran Nadhom Amtsilah at-Tashrîfiyah dan Lalaran Nadhom Alfiyah Ibnu Mâlik sebagai Cabang Eksebisi. Waryono menyebut MQKN 2023 menjadi bagian dari upaya menguji kemampuan santri dan mahasantri dalam membaca, memahami dan menerjemahkan kandungan kitab kuning yang selama ini menjadi rujukan dalam tradisi pembelajaran di pesantren.
"Semoga ke depannya, MQKN bisa kita selenggarakan secara periodik. Menjadi agenda nasional tiga tahunan, bahkan jika diperlukan bisa diselenggarakan dua tahun sekali, mengingat tradisi pembelajaran kitab kuning merupakan sesuatu yang genuine pada pesantren," ujar Waryono.
MQKN 2023 digelar di Pesantren Sunan Drajat pada 10-18 Juli 2023. Sebanyak 34 kafilah provinsi dan 1 kafilah tuan rumah berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan 2.195 santri pesantren dan mahasantri Ma’had Aly beserta pembina/pendamping yang menyertai. MQKN tahun ini juga bakal digelar Halaqah Ulama Nasional yang akan diikuti 300 kiai/nyai dari berbagai pesantren di Indonesia.
Baca juga: MQKN 2023 Digelar hingga 18 Juli 2023, Diikuti 2.195 Santri |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News