Ilustrasi catcalling. DOK change.org
Ilustrasi catcalling. DOK change.org

Adakah Batasan Catcalling? Ini Penjelasan Ketua Satgas PPKS Unair

Renatha Swasty • 04 Mei 2023 18:44
Jakarta: Media sosial diramaikan dengan kasus catcalling. Banyak orang-orang bersembunyi di balik kata bercanda untuk setiap hal yang menurut mereka kecil, namun perlakuan tersebut dapat menyakiti hati korban dan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan mereka.
 
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Airlangga (Unair) Myrtati Dyah Artaria memberikan pandangan terkait batasan dalam catcalling. Hal itu agar ke depan tidak ada lagi orang-orang yang dengan sengaja melakukan catcalling dan menyakiti psikis orang lain.
 
Myrtati menjelaskan catcalling sesuai dengan definisinya adalah pelecehan seksual di ruang publik dengan memberikan kata-kata tidak senonoh kepada korban. Catcalling dapat berupa kata-kata, decakan atau suitan yang mana hal-hal tersebut bernuansa seksual.

“Jadi, ekspresinya bisa verbal maupun non-verbal,” papar Myrtati dikutip dari laman unair.ac.id, Kamis, 4 Mei 2023.
 
Namun, dia mengatakan banyak orang terkadang sulit membedakan mana yang termasuk catcalling dan mana yang bukan. Sehingga, mereka menganggap kata-kata godaan atau panggilan terhadap fisik merupakan sapaan keakraban dan lain-lain.
 
Bukan hanya itu, ketika kasus catcalling di bawah ke ranah hukum, banyak pelaku yang menjelaskan semua yang mereka lakukan semata-mata hanya candaan. Namun, mereka lupa candaan tersebut dapat menyebabkan orang lain tersinggung.
 
“Menurut saya, orang-orang yang sering bersembunyi di balik kata bercanda sebaiknya jangan menggunakan hal-hal bersifat seksual,” kata Myrtati.
 
Dia menyebut kata-kata yang mereka lontarkan mengandung unsur sensitif. Tentunya, tidak semua orang dapat menerima hal tersebut.
 
Myrtati menyebut penting memperhatikan objek yang dituju. Sehingga, orang tersebut tidak merasa itu mendapatkan pelecehan yang membuat mereka down.
 
“Cara membedakan catcalling, termasuk pelecehan atau candaan? Itu adalah persepsi masing-masing. Jadi, sebaiknya semua menghindari melakukan catcalling. Karena meskipun dalam candaan, hal itu dapat membuat orang lain merasa direndahkan,” kata Myrtati.
 
Namun, masih saja orang-orang membuat dan mengelompokkan batasan catcalling menurut masing-masing perspektif. Pada nyatanya, catcalling seharusnya tidak memiliki batasan sehingga tidak boleh ada negosiasi di dalamnya.
 
“Catcalling tidak ada batasannya, jadi sebaiknya tidak melakukannya,” tegas dia.
 
Myrtati memberikan pesan kepada mahasiswa Unair dari maraknya kasus catcalling itu. Mahasiswa didorong mencegah catcalling menjadi sebuah kebiasaan wajar.
 
“Jangan lagi melakukan candaan bernuansa seksual. Karena masing-masing individu punya pengalaman hidup berbeda-beda. Mungkin juga ada trauma pada masa lalu sehingga kita tidak pernah tahu apa akibat dari candaan kita terhadap orang lain,” tutur dia.
    
Baca juga: Apa Itu Catcalling, Pelecehan Seksual Berkedok Pujian

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan