Pada pandemi covid-19, muncul ide membatasi pengunjung naik ke teras candi, caranya dengan menaikkan harga tiket. Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hilmar Farid, mengatakan sejatinya ada tujuan lebih besar dari polemik harga tiket Candi Borobudur pada 2021
"Memang kebijakan pembatasan itu sebetulnya bukan kebijakan baru, ini berdasarkan riset," ujar Hilmar dalam konferensi pers Survei Kepuasan Masyarakat Atas Larangan Naik ke Teras Candi Borobudur oleh Katadata Insight Center (KIC), Kamis, 15 Juni2 2023.
Dia mengaku sebelum pandemi, sangat sulit mencari momentum pembatasan naik ke teras Candi Borobudur. Pasalnya, perlu waktu lama menyosialisasikan alasan pembatasan.
"Jadi, apa yang dilakukan pada masa covid-19 itu memperkuat pemeliharan Borobudur. Sebelumnya tidak ada kesempatan memberlakukannya," beber dia.
Hilmar menyebut kini pembatasan sudah lebih banyak dipahami masyarakat. Terlebih, ada kajian riset mengenai hal tersebut.
"Jadi, ini sudah semakin kuat agar Borobudur dapat lebih terpelihara. Pembatasan saat ini yang naik hanya 1.200 orang setiap hari dan itu pun dibagi dalam regu-regu sehingga hanya 150 orang yang ada di atas candi secara bersamaan," papar dia.
Baca juga: Siap-Siap Kawasan Candi Borobudur Bakal Terapkan Sistem Zonasi |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News