"Dulu ditelepon oleh Bunda GenRe @ataliapr, sekarang langsung dijenguk oleh Ayah GenRe. Hatur nuhun Ayah dan Bunda! Welcome to UnCol Kang Emil @ridwankamil. Hatur nuhun sharing session dan silaturahmi, banyak membahas perjalanan hidup Kang Emil dan Deris sebagai diaspora dan pemimpin dunia. Bismillah bisa terus mengikuti jejak Ayah," kata Deris dalam unggahannya di akun Instagram miliknya @derisnagara.
Pemuda kelahiran Bandung namun besar di Ciamis ini baru saja berhasil menjadi mahasiswa Indonesia pertama yang terpilih sebagai ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) di School of International and Public Affairs (SIPA) Columbia University. Sebuah kampus bergengsi di New York City, Amerika Serikat.
Sebelum dirinya terpilih menjadi ketua BEM di Columbia University, Deris juga diketahui sangat aktif di Organisasi. Menurut Deris, aktif berorganisasi tidak hanya menunjang karier di masa depan tetapi juga membuatnya belajar untuk lebih memaknai hidup dan berempati terhadap orang lain.
Bagi Deris, melalui kegiatan organisasi, membuatnya bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang yang memiliki karakter berbeda. Bahkan dengan interaksi tersebut, memberikan banyak nilai-nilai hidup yang bermanfaat baginya.
Melalui kegiatan organisasi, tidak hanya dapat belajar memimpin orang lain, melainkan juga memimpin dirinya sendiri untuk memiliki tujuan hidup.
Selain menjabat sebagai ketua BEM, Deris kini juga tengah menjabat sebagai Presiden ASEAN-Korea Frontier Forum (AKFF) Comunity 2023-2025 merupakan komunitas yang berfokus dalam peningkatan kerja sama dan pemberdayaan pemuda sekaligus pelajar ASEAN-Korea.
Berkat kegigihan berorganisasi, membuat Deris mendapatkan banyak manfaat. Untuk itu, Deris berpesan agar mengikuti kegiatan organisasi karena membuat pikiran dan pandangan akan lebih luas dalam menghadapi tantangan dan pemaknaan hidup.
Namun ia juga berpesan agar tidak melupakan prioritas utama yaitu belajar. Deris juga berpesan untuk selalu bekerja keras, meningkatkan rasa percaya diri, dan percaya bahwa tidak ada yang tidak mungkin dan belajar untuk tidak membandingkan proses diri sendiri dengan orang lain.
“Tips dari saya, ketika kalian punya mimpi kerjalah mimpi itu. Tenang, hidup itu proses dan semua orang punya proses kehidupan dan perjuangan yang beda-beda. Jangan lupa berdoa dan minta restu orang tua," ujar Denis, dikutip dari Instagram resmi @ditjen.dikti. (Dewi Larasati)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Baca juga: Kisah Mufti, Raih IPK 4.0 Plus Lulusan Tercepat dan Termuda di Program Doktor UNS |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id