"Tinggi badan dan minus akan memengaruhi skor, itu di tes kesehatan dan kebugaran. Kita harapkan kalau bisa yang masuk itu sehat," ujar Direktur Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Rahmadi Murwanto, dalam siaran Instagram @beasiswaosc, Jumat, 22 Juli 2022.
Kesehatan gigi juga menjadi penilaian. Seseorang yang memiliki gigi bolong nilainya bakal lebih rendah.
"Gigi bolong itu enggak menyebabkan dia tidak lolos. Tapi, kalau ada peserta gigi bolong dengan tidak (gigi bolong), yang giginya bagus skornya lebih tinggi," beber Rahmadi.
Dia menjelaskan pengaturan skor kesehatan dan kebugaran menjadi satu kesatuan penilaian dengan psikotes. Adapun bobot nilai psikotest dan kesehatan ialah 50-50.
"Itu 50-50 persen komponennya. Ketika dia merasa sehat dan bugar, tapi psikotesnya rendah ya sama saja sulit lolos ke tahap berikutnya," tutur Rahmadi.
Baca juga: 6 Fakta Kuliah di STAN, dari Bebas Biaya Hingga Uang Saku |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News