Keppres No 30 Tahun 2018 menegaskan peranan dan tugas seni budaya wayang menjadi sumber nilai serta jati diri bangsa. Tugas yang mulia tetapi berat karena organisasi pewayangan harus mampu menampilkan pergelaran wayang yang berkualitas edi peni (sangat baik) dan adiluhung.
"Pentas wayang yang bermutu hanya bisa ditampilkan oleh para dalang yang mumpuni, karena di tangan mereka wayang bisa menjadi tontonan yang menarik dan menyampaikan pesan tuntunan hidup yang tersusun rapi," kata Suparmin Sunjoyo, Ketua Umum Sekretariat Nasional Wayang Indonesia (Sena Wangi), saat Rapat Koordinasi (rakor) Organisasi Pewayangan, di Gedung Pewayangan Kautaman, TMII, Jakarta, Selasa, 19 Februari 2019.
Perjuangan panjang organisasi dan pelaku pewayangan Tanah Air untuk penetapan Hari Wayang Nasional (HWN) akhirnya membuahkan hasil. Presiden Joko Widodo pada 17 Desember 2018 lalu meneken Keppres Nomor 30 Tahun 2018 tentang Hari Wayang Nasional, di mana telah ditetapkan Hari Wayang Nasional akan diperingati setiap 7 November.
Baca: Sasar Milenial, Pentas Wayang Tak Harus Semalam Suntuk
Penetapan tersebut disambut gembira sebagai momentum pengembangan seni wayang. Tentu HWN disambut gembira karena telah menambah kekuatan seni budaya wayang di Indonesia.
Penetapan HWN menjadi momentum penting, peneguhan wayang sebagai sumber nilai dan identitas jati diri bangsa di tengah derasnya berbagai produk kebudayaan yang masuk dari luar.
"Kita ingin wayang bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Hari besar pewayangan itu bisa menjadi momentum pengembangan pewayangan," kata Suparmin.
Rapat Koordinasi Organisasi Pewayangan juga akan ditutup dengan pentas Teater Wayang Indonesia (TWI) dengan menampilkan pergelaran wayang orang bahasa Indonesia bertajuk The Opera Drama Wayang Swargaloka bertempat di Teater Kautaman pukul 19.30 WIB. Menyajikan cerita “Kidung Anargya Kunthi Talibrata”, Drama Wayang Swargaloka akan didukung para seniman wayang terkemuka dan bintang tamu maestro dalang Ki Manteb Soedarsono.
Drama Wayang (Drayang) Swargaloka adalah kreasi seni wayang orang garapan baru berbahasa Indonesia yang memadukan konsep wayang orang tradisional dan drama modern tanpa menghilangkan ciri khas wayang orang. Pertunjukan antara lain memuat unsur seni tari, seni peran, seni suara, seni musik/karawitan dan seni rupa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News