"Sebaiknya Pemprov DKI Jakarta mempertimbangkan untuk PTM 50 persen dahulu sambil menunggu kondisi lebih aman bagi pelaksanaan PTM," ujar Retno kepada Medcom.id, Jumat 14 Januari 2022.
Ia berharap dengan penerpaan kapasitas 50 persen itu, kondisi sekolah di Jakarta jauh lebih aman dari penyebaran virus. Ia juga meminta agar Pemprov DKI turut melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaran PTM sejauh ini.
"KPAI mendorong Pemprov DKI Jakarta melakukan evaluasi menyeluruh, mempelajari pola kerentanan dan asal penularan, sehingga dapat diantispasi penyebarannya," jelas Retno.
Terlebih, dari hasil pemantauannya, masih banyak sekolah yang sulit menerapkan protokol kesehatan. Hal itu juga menjadi pemicu munculnya kasus covid-19 di sekolah.
"Karena dari pengawasan KPAI ke sekolah-sekolah, jaga jarak sulit sekali di kelas. Antara satu meja dengan meja yang lain berjarak hanya sekitar 50 sentimeter, tak sampai 100 sentimeter atau satu meter," tutup dia.
Baca juga: KPAI Tak Terkejut Ada Kasus Covid-19 di Sekolah Saat PTM 100%
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Paria menyebut pihak pemerintah daerah hingga saat ini masih memilih untuk melakukan pemantauan atas pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen meski ditemukan kasus covid-19 di 10 sekolah.
"Jadi sampai hari ini belum ada urgensi menutup sekolah PTM. Kami masih terus memantau memastikan semua berjalan lebih baik lagi, mohon doa dan dukungan dari semua, terutama bagi para orang tua pastikan anak-anak kita pergi ke sekolah dengan tetep melaksanakn prokes. Jangan main-main atau mampir langsung pulang ke rumah," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Kamis malam, 13 Januari 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
