“Saya sangat menyayangkan atas perilaku orang yang melakukan kekerasan terhadap Pak Menkopolhukam. Mestinya tidak terjadi,” kata Nasir usai peluncuran Akademi Komunitas Assunniyah, Jember, Kamis 10 Oktober 2019.
Mantan rektor terpilih Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini mengatakan, kejadian ini sebaiknya jadi pelajaran bersama. Kekerasan dengan alasan apapun tidak dapat menyelesaikan masalah apalagi sampai mengancam jiwa seseorang.
“Harapan saya ini adalah yang pertama dan terakhir. Jangan lah. Karena tidak menyelesaikan masalah,” ujar Nasir.
Nasir mengajak semua pihak duduk bersama menyikapi masalah ini. Jangan sampai muncul kebencian baru kepada aparat dan pejabat negara pascainsiden ini.
“Kita sebagai orang beragama mari kita jaga bersama, jangan sampai emosi menyelesaikan masalah. Mari kita ajak diskusi bersama,” papar Nasir.
Meski begitu untuk keamanan dirinya, Nasir enggan memusingkan pascainsiden dengan meminta pengawalan dan pengamanan diperketat. Menurutnya, ancaman bisa datang sewaktu-waktu kepada siapa saja.
“Orang itu hidup dalam ancaman. Saya di jalan kalau ketabrak mobil itu ancaman juga kan. Karena itu kita harapkan jangan sampai terjadi lagi hal ini,” pungkasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News