Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Madura Sumbang Angka Tertinggi Buta Aksara di Jatim, Ini Penyebabnya

Arga sumantri • 04 September 2021 11:59
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat Jawa Timur jadi wilayah dengan jumlah penyandang buta aksara paling tinggi di Indonesia. Paling banyak masyarakat yang belum bisa baca tulis di Jatim, berada di wilayah Madura dan Tapal Kuda.
 
Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kemendikbudristek Samto mengatakan, ada sejumlah faktor yang membuat Madura jadi penyumbang angka buta aksara tertinggi di Jatim. Salah satunya, kata Samto, masyarakat di wilayah tersebut lebih menekankan pada bahasa Arab.
 
"Jawa Timur, kebanyakan adalah Madura. Dia (Madura) lebih menekankan pada bahasa Arab. Sementara, buta aksara yang kita data ini adalah buta aksara latin," kata Samto dalam Taklimat Media secara daring, Sabtu, 4 September 2021.

Samto menambahkan, wilayah lain di Pulau Jawa yang tingkat buta aksaranya tinggi yaitu Jawa Tengah, angkanya di atas 400 ribu jiwa. Samto mengatakan, warga yang buta aksara di Jateng didominasi usia 50 tahun ke atas. 
 
Samto meyakini, belum ada wilayah yang 100 persen terbebas dari buta aksara. Termasuk, di DKI Jakarta. "DKI Jakarta pun masih ada yang buta huruf, tapi persentasenya masih sangat kecil," ujar Samto.
 
Baca: Hampir 3 Juta Masyarakat Indonesia Masih Buta Aksara, Jatim Tertinggi
 
Ia mengatakan, Kemendikbudristek terus berupaya menekan angka buta aksara di Indonesia. Khususnya di wilayah yang secara persentase buta aksaranya masih tinggi, seperti Papua, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat.
 
"Wilayah itu yang paling banyak secara persentase. Kita coba melalui berbagai pendekatan," ujarnya.
 
Sementara itu, Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek, Jumeri, menambahkan, sejumlah upaya terus dilakukan untuk mengentaskan buta aksara. Misalnya, berkolaborasi dengan pemerintah daerah maupun lembaga swadaya masyarakat yang mampu mengintervensi pengentasan buta aksara di setiap daerah.
 
"Kita harus membangun kesadaran masyarakat untuk membantu pemerintah memberantas buta aksara," ujar Jumeri.
 
Berdasarkan data terkini Kemendikbudristek, lima besar provinsi yang tingkat buta aksaranya tinggi secara berurutan yakni Jatim, Papua, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan. Sekitar 800 ribu orang buta aksara di Jatim, 500 ribu di Papua, 400 ribu lebih di Jateng, dan 200 ribu lebih di NTB maupun Sulsel.
 
Wilayah lain yang angka buta aksara masih di atas 100 ribu jiwa yakni di Nusa Tengara Timur, dan Kalimantan Barat. Sisanya seperti di Banten dan Bali, di bawah 100 ribu penduduk yang buta aksara.
 
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan