Kunjungan Mobil KaCa UMM di Madiun, UMM/Humas.
Kunjungan Mobil KaCa UMM di Madiun, UMM/Humas.

Digitalisasi Perpustakaan Diharapkan Ramah Pada Ilmu Sosial

Intan Yunelia • 19 Maret 2019 10:21
Jakarta: Perkembangan Revolusi Industri 4.0 menjadi tantangan dalam digitalisasi koleksi perpustakaan. Namun dengan pemanfaatan teknologi digital ini diharapkan tak mengancam eksistensi ilmu sosial dan humaniora.
 
Peneliti Pusat Penelitian Kewilayahan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Fadjar Ibnu Thufail mengatakan sifat ilmu sosial dan humaniora reflektif. Begitu pun dengan sifat teknologi digital yang rasional bukan tidak mungkin disatukan dalam kerangka kerja sama.
 
"Dengan catatan, ilmu sosial-humaniora harus mulai memikirkan persoalan-persoalan sosial dan humaniora yang bisa ditarik dari keberadaan data digital yang bersifat masif (big data)," kata Fadjar di Jakarta, Selasa 19 Maret 2019.

Menurutnya, teknologi digital harus bisa mencari formulasi dan proses algoritmik yang bisa mewadahi karakter ilmu sosial humaniora yang reflektif. Pandangan ini disebut sebagai Digital Humanities.
 
Baca:  Penyiangan Koleksi Tak Berkaitan dengan Reorganisasi LIPI
 
Ia mencontohkan Digital Humanities yang berbentuk arsip digital dan proyek database buku kuno telah dilakukan di beberapa negara maju, seperti Amerika, Eropa dan Jepang. Perspektif Digital Humanities bisa dipakai sebagai kerangka kerja digitalisasi koleksi literatur penting tanpa mengorbankan prinsip refleksi yang jamak dilakukan dalam kerja ilmu sosial dan humaniora.
 
"Sementara, ilmu sosial dan humaniora bisa mengembangkan tema-tema baru yang memanfaatkan keberadaan data-data digital yang dikelola melalui jaringan perpustakaan atau pangkalan data," tuturnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan