“Nggak apa-apa, itu memang justru sangat bagus, malah seluruh mahasiswa, anak didik kita harus diingatkan, bahwa negeri ini ada karena kita bersatu sebagai bangsa toleransi antar kita yang sangat beragam ini,” kata Wiranto kepada wartawan, Selasa 27 November 2018.
Nilai-nilai Pancasila, kata Wiranto, terlahir justru dari keberagaman budaya, agama, dan bahasa. Keberagaman itu melahirkan toleransi, yang belakangan justru kian pudar dalam kehidupan berbangsa.
“Pancasila merupakan hasil kompromi, dan ini modal kebersamaan serta kesadaraan akan kebersamaan dan toleransi. Tidak mementingkan egonya, bisa menyingkirkan ego masing-masing menuju pada satu persatuan yang namanya NKRI,” ujar Mantan Ajudan Presiden Soeharto tahun 1987-1991 ini.
Baca: Mendikbud Pastikan PMP Berbeda dengan di Zaman Orba
Menurut Wiranto, PMP juga penting dihidupkan kembali, agar nilai-nilai nasionalisme dan kecintaan terhadap bangsa dan negara kembali tumbuh. Pun agar tidak ada sekat dan polarisasi antar golongan.
“(PMP) itu kan wasiat,” imbuhnya.
Pelajaran mengenai toleransi inilah yang harus dijaga. Sebab pelajaran tersebut merupakan warisan berharga Indonesia dari pendiri bangsa agar negara ini tetap menjunjung NKRI.
“Saya kira sangat baik, kalau kita ingatkan pada dunia, bahwa Pancasila merupakan warisan paling berharga Indonesia,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News