Siswa SMA Plus Budi Utomo Makassar Muh Rokyan (kiri), Yulian Dawud Permadi (tengah). Medcom.id/Renatha Swasty
Siswa SMA Plus Budi Utomo Makassar Muh Rokyan (kiri), Yulian Dawud Permadi (tengah). Medcom.id/Renatha Swasty

Siswa SMA Plus Budi Utomo Makassar 'Hadirkan' Sulawesi Selatan Lewat Makanan

Renatha Swasty • 22 Juni 2022 21:09
Makassar: Penerapan program Sekolah Penggerak dengan Kurikulum Merdeka membuat siswa SMA Plus Budi Utomo Makassar termotivasi untuk belajar. Sebab, pembelajaran tak melulu soal materi.
 
"Cara belajar berbeda, dulu (Kurikulum 2013) lebih banyak pengetahuan sekarang praktik. Kalau saya suka praktik ketimbang materi. Jadi, enggak materi terus saja," kata siswa Kelas 11 MIPA, Muh Rokyan, di lokasi, Rabu, 22 Juni 2022.
 
Guru bidang Kemahasiswaan Andi Fahri mengungkapkan sejak menerapkan Program Sekolah Penggerak setahun lalu, pihaknya sudah menjalankan lima proyek. Yakni Bangunlah Jiwa Raga, Suara Demokrasi, Kewirausahaan, Gaya Hidup Berkelanjutan, dan Kearifan Lokal.

Fahri mengungkapkan proyek Bangunlah Jiwa Raga terkait dengan kampanye anti perundungan; Suara Demokrasi soal pemilihan ketua OSIS; Kewirausahaan membuat baju dan panganan amplang; dan Gaya Hidup Berkelanjutan terkait hidroponik.
 
"Amplang sudah tahap produksi dan dijual di market sekolah, sedangkan Kearifan Lokal yang hari ini ada," beber Fahri.
 
Siswa SMA Plus Budi Utomo Makassar Hadirkan Sulawesi Selatan Lewat Makanan
Camilan khas Sulawesi Selatan Sanggara Balanda. Medcom.id/Renatha Swasty
 
SMA Plus Budi Utomo menghadirkan Sulawesi Selatan di sekolah mereka. Siswa memarkan makanan khas Sulawesi Selatan dalam acara Pelajar Pancasila: Kearifan Makanan Lokal.
 
Seluruh makanan dibuat oleh siswa, mulai dari mencari bahan, memasak, hingga bersih-bersih.
Mereka memamerkan kue-kue khas Sulawesi Selatan, seperti Sanggara Balanda. Kemudian, Palekko, Sop Sodara, Pisang Epe, Ulu Juku, Nasu Cemba, Pallumara, Kapurung, hingga Coto Makassar.
 
"Makanan ini dari seluruh daerah di Sulawesi Selatan, seperti Palopo, Sudiang, Makassar, Pangkep, hingga Engrekang," kata Kepala Sekolah SMA Plus Budi Utomo Dede Nurohim.
 
Rokhyan yang merupakan salah satu anggota pembuat Palekko mengaku senang terlibat dalam pembuatan makanan khas Sulawesi Selatan. Dia jadi belajar soal rempah-rempah.
 
"Kita pergi beli bahan sama guru-guru dan jadi tahu rempah-rempah," beber Rokhyan.
 
Senada, siswa Kelas 11 Jurusan MIPA Yulian Dawud Permadi mengaku jadi belajar masakan khas daerah lain di Sulawesi Selatan. "Lewat proyek ini bisa tahu Sulawesi Selatan ada masakan ini, kami mempelajari Sulawesi Selatan kaya makanan khas kuliner," kata Yulian.
 
Lewat Sekolah Penggerak dan penerapan Kurikulum Merdeka, siswa tak cuma belajar materi pelajaran. Siswa didorong berkreativitas dan bekerja sama untuk menumbuhkan pendidikan karakter menjadi Pelajar Pancasila.
 
Baca: Andi Fahri, 'Provokator' Sekolah Penggerak SMA Plus Budi Utomo Makassar
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan