Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut diperlukan kerja kolaboratif antar lembaga dalam mempercepat perbaikan gizi masyarakat. Khususnya, bagi anak-anak yang terkena stunting atau gagal tumbuh.
"Kerja kolaboratif lintas sektoral adalah kunci untuk mencapai keberhasilan dalam agenda pembangunan,” ucap Ma'ruf dalam acara Scalling Up Nutrition (SUN) Annual Meeting secara virtual, Selasa 23 November 2021.
Menurutnya, upaya perbaikan gizi harus terus ditingkatkan. Sebab, di balik capaian-capaian percepatan perbaikan gizi, masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi.
Ma'ruf menekankan pemerintah berkomitmen penuh dalam upaya memperbaiki gizi masyarakat. Yaitu, melalui penguatan dan perbaikan dari segala bidang terkait permasalahan gizi.
“Pemerintah terus melakukan berbagai upaya penguatan, mulai dari penguatan kerangka regulasi, intervensi, pendanaan, serta pemantauan dan evaluasi,” tuturnya.
Baca: Dosen ITB Ungkap Jejak Kreatif Prasejarah di Indonesia
Menurutnya, investasi bidang nutrisi menjadi investasi yang paling menguntungkan karena setiap satu dolar investasi akan menghasilkan keuntungan 30 kali lipat. Kemudian, nilai ini akan meningkat saat investasi ditujukan pada intervensi gizi yang berdampak tinggi dan meningkatkan kualitas hidup.
"Dalam pembangunan, intervensi gizi adalah intervensi yang paling efektif dari segi biaya. Inilah yang mendorong terbentuknya Gerakan Percepatan Gizi atau SUN Movement," ucap dia.
Wapres mengapresiasi SUN Movement dan seluruh pihak terkait yang telah berkomitmen untuk terlibat secara aktif dalam melakukan perbaikan gizi bagi masyarakat. Ma'ruf berharap arget perbaikan gizi dapat tercapai melalui kerja sama dan komitmen kuat antara SUN Movement dan pihak terkait.
"Kita harus mencapai target perbaikan gizi dengan kerja cerdas, koordinasi yang efektif, dan komitmen kepemimpinan yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News