Artinya masih tersisa sebanyak 12.715 kursi kosong. Namun Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Mohammad Nasih pun menegaskan jika kursi itu tak bisa diperjualbelikan.
Dia pun menjelaskan, mengapa masih terdapat kursi sisa tersebut. Sebab 12 ribu kursi itu merupakan akumulasi dari berbagai perguruan tinggi yang program studinya sepi peminat.
"Penyebab tidak terpenuhi itu hanya karena pendaftar tidak ada, sehingga tidak mungkin dilakukan jual beli kursi, itu mau dijual kemana, wong peminatnya enggak ada," kata Nasih dalam konferensi pers Pengumuman SBMPTN 2021 yang digelar daring, Senin, 14 Juni 2021.
Nasih memberi contoh, pendaftar paling sedikit terjadi di Institut Seni Budaya Indonesia(ISBI) Tanah Papua. Dari daya tampung sekitar seribu, yang daftar tidak sampai 100.
"Terus mau dipenuhi dari mana. Diterima semuanya pun itu masih belum terpenuhi. Tidak perlu dijual, enggak akan ada yang mau beli, bahkan gratis pun kita harus melakukan sosialisasi yang lebih banyak lagi untuk menggaet peserta dari sana," ujarnya.
Baca juga: Banyak Situs Pengumuman SBMPTN Palsu, Ini 30 Link Resmi dari LTMPT
Menurut Nasih, untuk bisa memenuhi daya tampung, para calon mahasiswa dapat mengikuti jalur mandiri. Hal itu dimungkinkan untuk mengisi kekosongan kursi dari jalur SNMPTN maupun SBMPTN.
"SNMPTN yang tidak terpenuhi atau tidak daftar ulang, diisinya dari SBMPTN, lalu SBMPTN tidak daftar ulang, diisi lewat jalur mandiri, itu secara sistem tercatat. Beberapa waktu mendatang, para rektor harus melaporkan jumlah SBMPTN yang daftar ulang sehingga daya tampung mandiri pun tetap akan disesuaikan dengan kondisi yang ada, sehingga tidak ada mekanisme jual beli," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News