Dengan tema “Simfoni Sahabat Nusantara”, acara musikal ini mengangkat pesan tentang persahabatan dan penguatan karakter anak Indonesia dengan teman-teman dan keluarganya, serta pemahaman akan keragaman budaya Indonesia.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Ahmad Mahendra, menyampaikan, sejak tahun 2020, Direktorat Jenderal Kebudayaan telah menginisiasi program KILA. “Melalui KILA, kita ingin memastikan tersedianya lagu anak yang berkualitas, membangun karakter anak bangsa lewat lagu, dan memastikan anak-anak dapat terhubung dengan lagu yang sesuai usia mereka,” ujar Mahendra di Jakarta.
KILA 2024 memiliki misi untuk menyosialisasikan lagu-lagu anak Indonesia yang berkualitas dan membawa pesan positif. Lagu dapat menjadi media efektif untuk menanamkan perilaku berbudaya pada anak-anak, serta mengajarkan mereka tentang kekayaan budaya di Indonesia.
Sosialisasi tersebut dilaksanakan melalui roadshow Jumpa KILA di beberapa kota, dengan kunjungan ke sekolah-sekolah, yang kemudian diakhiri dengan Pentas Musik Anak Indonesia. Adapun beberapa kota yang dikunjungi KILA 2024 meliputi Surabaya, Solo, Jakarta, dan Palembang. Kunjungan mendapat sambutan baik dari masyarakat setempat.
“Hal ini menunjukkan bahwa KILA semakin diterima di masyarakat, serta ada kepedulian serta kebutuhan akan lagu-lagu anak yang berkualitas,” lanjut Mahendra.
Rangkaian KILA secara umum melibatkan para pencipta lagu anak untuk menampilkan karya mereka pada lomba cipta lagu anak dan lomba aransemen lagu anak. Hingga kini, program KILA telah menghasilkan 22 judul lagu anak.
Kemudian untuk mempopulerkan karya cipta tersebut, program ini memiliki lomba menyanyi lagu anak dengan dua kategori usia, yaitu 5 s.d. 7 tahun dan 8 s.d. 13 tahun. Untuk tahun 2024 sendiri, jumlah peserta KILA untuk seluruh kategori berjumlah 1.315 orang.
Puncak pentas KILA semakin meriah dengan penampilan para Duta KILA tahun sebelumnya dan pemenang lomba menyanyi KILA 2024 yang membawakan beberapa lagu hasil lomba cipa lagu dan aransemen. Acara diakhiri dengan penyerahan penghargaan kepada para pemenang dan peserta terpilih untuk setiap kategori.
Dalam kesempatan tersebut, Mahendra juga mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam menyukseskan KILA 2024 dan tetap konsisten dalam membangun ekosistem yang mendukung perkembangan lagu anak-anak. Melalui kegiatan ini, diharapkan anak Indonesia dapat kembali menyenandungkan lagu-lagu yang membawa pesan positif dan sesuai dengan usia mereka.
Simfoni Sahabat Nusantara menampilkan anak-anak berbagai kelompok usia sebagai Duta KILA 2024 (Pemenang KILA 2023) dan Duta KILA 2025 (Pemenang KILA 2024). Adapun Duta KILA 2025 adalah Emilia Bening Nirwasita, Gendhis Nauli Gritalea Utama, Aji Saputra, Zaneta Miracle Sitorus, Luna Clara Ekklesia Nauli P, dan Sheena Ulkema Nadine.
Sementara pada kategori karya cipta lagu KILA 2024, Apriyanto (Indahnya Indonesia), Leonardo Agus Wahyudi M (Bermain Kendang), Atielda Ashley Renova T (Senangnya Menjadi Anak Indonesia), Felicia Chandra (Bersatu Dalam Perbedaan), Ria Phaing Kanisa (Indonesia Kaya), serta Dwiarfita Oktaviani dan Endro Baskoro (Harmoni Nusantara). Ada pula satu pemenang aransemen lagu anak daerah, yaitu Silvester Perwito Atang Muda dengan lagu Cik-Cik Periuk dari Kalimantan Barat.
Ketua Tim KILA Bambang Kurniawan menjelaskan, KILA 2024 diikuti lebih dari 1.300 peserta di rentang usia 5-7 tahun dan 8-13 tahun. KILA 2024 juga telah menghibur ribuan anak-anak pelajar di Surabaya, Solo, Jakarta, Denpasar dan Palembang.
"Para pemenang membantu Kemendikbudristek menyuarakan lagu-lagu anak Indonesia yang bermutu ke pelosok daerah. Bergabung bersama keluarga besar kami, Duta KILA," ucap Bambang.
Menurutnya, perjalanan KILA tidak mudah. Dimulai pada 2020 bertepatan pandemi Covid-19 hingga 2024, KILA menjadi ekosistem anak dengan ribuan anggota yang terdiri dari pencipta lagu, pembuat aransemen, dan penyanyi lagu anak.
?"Semuanya juara, karena para peserta berusaha keras untuk menampilkan karya terbaik mereka. Makanya tahun ini, lomba cipta lagu dan aransemen tidak menentukan siapa yang menjadi juara. Melainkan menentukan peserta terpilih yang sesuai kriteria dan cocok untuk anak-anak Indonesia," tutup Bambang.
Baca juga: Keren! Kiprah Revitalisasi Bahasa Daerah dengan AI Diakui Majalah TIME |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News