Calon Presiden Nomor Urut 1 Anies Baswedan. Foto: Tangkapan layar YouTube Abdel Achrian
Calon Presiden Nomor Urut 1 Anies Baswedan. Foto: Tangkapan layar YouTube Abdel Achrian

Anies: Pemburu Beasiswa Mesti Tangguh, Pemberi Beasiswa Jangan Kaku

Ilham Pratama Putra • 04 Januari 2024 19:13
Jakarta: Calon Presiden (Calon Presiden) Republik Indonesia Nomor Urut 1, Anies Baswedan, langganan menerima beasiswa. Setidaknya, Anies pernah dua kali mendapatkan beasiswa untuk pendidikannya.
 
Pertama, ia menerima beasiswa pertukaran pelajar AFS ke Amerika Serikat saat SMA. Kemudian, ia kembali mendapatkan beasiswa untuk studi S2 di Amerika Serikat lewat Fulbright.
 
Bagi Anies, pemburu beasiswa mesti tekun mengejar impiannya untuk bisa studi ke jenjang lebih tinggi. Pemburu beasiswa mesti memiliki ketangguhan.

"Yang tangguh, ulet juga. Ketika buntu cari jalan. Ketika enggak dapat, tanyakan kenapa. Ketika dijelaskan, persuasi apa yang bisa dilakukan," kata Anies dalam siaran YouTube Abdel Achrian, Wawancanda Anies Baswedan-Kayu Manis," dikutip Kamis, 4 Januari 2024.
 
Dia juga berpesan kepada lembaga, organisasi, badan, ataupun pihak mana pun yang memberikan beasiswa. Anies berharap pemberi beasiswa memiliki orientasi untuk mencari kandidat terbaik.
 
Hal itu pula yang ia terapkan selama memberikan beasiswa baik di DKI Jakarta sebagai gubernur, beasiswa di kampus saat menjadi rektor. Bahkan, saat membuat program beasiswa Indonesia Mengajar saat masih menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
 
"Ketika memberi beasiswa, itu artinya kita mencari orang paling potensial. Ini bukan mengeliminasi. Ini rekrutmen, cari. Kalau ada orang-orang potensial yang administrasinya bermasalah, kita coba," tutur Anies.
 
Ia berharap pemberi beasiswa tidak terlalu kaku dengan kriteria administrasi. Meskipun, kriteria tertentu memang menjadi hal penting.
 
"Selalu prinsipnya adalah kita jangan kaku dengan kriteria administrasi. Tapi kita kaku dengan meritokrasi, prestasi. Prestasinya kita jangan toleran," pesan Anies.
 
Hal itu dialaminya ketika mendaftar beasiswa Fulbright. Saat itu, Anies dinyatakan ditolak dan tidak bisa melanjutkan ke tahap wawancara.
 
Namun, Anies menghubungi pihak Fulbright menanyakan alasan ia ditolak. Ternyata, bidang studi yang dia inginkan tidak tersedia dalam program beasiswa yang diberikan.
 
Anies lalu menanyakan bidang yang tersedia. Saat ditawarkan program yang tersedia, Anies langsung setuju dan pihak Fulbright membaca ulang berkas yang sudah dikirimkan Anies.
 
"Nah ternyata dapat peluang di sana, saya di bidang itu (Internasional Trade). Setelah dibaca ulang, saya dapat surat, diterima lolos untuk interview. Jadi, saya interview. Jadi, saya dapat beasiswanya," kenang Anies.
 
Baca juga: Kisah Anies Kejar Beasiswa AFS: Ke Tempat Tes Tanpa Daftar hingga Jadi Pembicara di Forum Internasional

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan